- Pemilu & Pilkada
- 25 Nov 2024
Tanjung Pinang, Beritainspiratif.com - Kedisiplinan penting diterapkan terhadap anak didik di Sekolah, Proses belajar mengajar akan terganggu jika siswanya tidak disiplin.
Disiplin harus dimulai dari perangkat sekolah terlebih dahulu; guru dan pegawai yang datang lebih awal dari siswa, sehingga tidak sulit menerapkannya ke siswa.
Lantas, bagaimana jika siswa tidak disiplin?
Beberapa sekolah menerapkan sanksi disiplin bagi siswanya dengan cara berlari keliling lapangan upacara, dijemur di bawah sinar matahari, dimarahi dan dinasehati sebagainya?. Semua sudah tidak aneh, karena hampir tiap sekolah menggunakan cara seperti itu.
Berbeda dengan sanksi disiplin yang diterapkan di SMA JI Tanjung Pinang, Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan dalam memberikan hukuman bagi siswa siswinya yang terlambat datang di sekolah.
Siswa yang terlambat diberi sanksi untuk melaksanakan solat dhuha di lapangan, ditambah dengan membaca istiqhfar 100 kali.
“Sholat dhuha ini sebenarnyo idak biso kito sebut hanyo sebagai hukuman, tapi biso jugo kito sebut hadiah bagi mereka yang belum mengenal sholat dhuha. Bukan idak mungkin seorang siswa yang kesiangan kemudian disuruh sholat dhuha, dengan keadaan ia terpaksa mengerjakannya, lalu saat ia masuk kelas dan memulai pelajaran, ia meraso lebih segar dan lebih mudah menangkap pelajaran daripado hari-hari lain saat ia idak sholat dhuha,” ungkap Ustadz Ahmad Destri, Waka Humas SMA JI Tanjung Pinang yang dikutip dari Tribunpos.com, Selasa (3/3/2020).
Ustadz Ahmad Destri menjelaskan, bisa jadi hukuman ini menyadarkan mereka, siswa jadi rajin mengerjakan amalan sunnah tersebut, dari yang tadinya cuma terpaksa karena disuruh guru (hukuman telat), sekarang sholat dhuha ditunaikan menjadi sebuah kebutuhan baginya.
“Inilah keunggulan menggunakan sholat dhuha sebagai hukuman bagi siswa yang datang kesiangan ke sekolah, dibandingkan dengan caro-caro yang lain. Dengan menyuruh untuk sholat dhuha, mako siswa yang terlambat tadi perlahan akan mulai mengenal sholat dhuha,” ucap ustadz yang menjadi pengasuh Rumah Tahfidz Daarul Ishlah.
Destri berharap, dengan diberlakukannya sistem hukuman seperti ini, semoga siswa yang rajin kesiangan dan terlambat, akhirnya jadi kenal dan rajin sholat dhuha.
“Inilah letak keunikkannyo, siswa diberikan pembelajaran agar biso disiplin, salah satunyo dalam hal waktu. Dengan begini semakin banyak lah siswa yang mengerjakan sholat dhuha.” pungkasnya. (*)