- Pemerintahan
- 23 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - WALI Kota Bandung, Oded M. Danial meminta setiap kelurahan memiliki satu RW percontohan terkait pengelolaan sampah. Hal itu supaya program pengelolaan sampah dengan menggunakan konsep Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) semakin membudaya di Kota Bandung.
"Arahan saya, kalau di sebuah wilayah kelurahan ada berapa RW pun, kalau sudah ada satu yang dipandang berhasil dan bagus (pengelolaan sampahnya) itu harus diperkuat," pintanya pada kegiatan Bersama Kajian Hikmah Subuh (Berkah Subuh) di Ruang Arab Pendopo Kota Bandung, Rabu (11/3/2020).
Ia mengatakan, RW yang sudah bisa menjadi percontohan harus dijaga kualitasnya. Meski pun berganti ketua RW, namun program penanganan sampah di wilayah tersebut harus tetap berjalan. Oleh karenanya para lurah harus terus memantaunya.
"Kalau sudah dijaga seperti itu, barulah ajak RW-RW lain. Manfaatkan Forum RW untuk bersilaturahmi dan menginformasikan gerakan-gerakan atau inovasi apa saja yang dibuat tiap RW terkait pengelolaan sampah," katanya.
Untuk itu juga, wali kota berharap, forum RW bisa menggelar pertemuan secara periodik. Sehingga bisa saling bertukar pikiran dan berdiskusi tentang kekurangan atau kelebihan di RW masing-masing.
"Buatlah waktu dua bulan sekali, kumpulkan RW ini secara periodik. Tempatnya bisa di kantor kelurahan sambil ngaliwet bareng. Materinya bisa didiskusikan di situ," ujarnya.
Ia pun mencontohkan di beberapa kelurahan sudah cukup bagus terkait pengelolaan sampahnya. Salah satunya yaitu Kelurahan Sukamiskin. Di sana persentase yang membuang sampah ke TPS sudah berkurang banyak karena selesai di tingkat RW.
"Ada program DLHK dengan ITB di Sukamiskin, terkait pendampingan tersebut kalau kelurahan lain yang memerlukan bisa dikoordinasikan. Stagnansinya itu dalam sebuah koordinasi, kalimat yang mudah diucap tapi sulit pelaksanaannya," katanya yang dilansir laman resmi Humas Kota Bandung.
"Sekecil apa pun masalah yang kita hadapi. Mari kita pecahkan bersama-sama. Mang Oded secara reguler bergerak di lapangan bekerja sama dengan stakeholder termasuk akademisi. Kegiatan Berkah Subuh ini pun bisa jadi ajang diskusi problem solving," imbuhnya.***