- Ragam
- 03 Dec 2024
BANDUNG. Kehadiran Rail Clinic generasi ke-4 tidak lepas dari sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Jasa Raharja (Persero).
Jasa Raharja dalam hal peluncuran Rail Clinic atau kereta kesehatan, memberikan bantuan peningkatan kesehatan untuk pengadaan peralatan medis, yakni alat kesehatan umum, alat kesehatan gigi, alat kesehatan mata, alat laboratorium, alat kesehatan THT, interior room, dan elektronik.
"Tak hanya itu, Jasa Raharja juga memberikan bantuan pendidikan dan pelatihan untuk pengadaan peralatan pendidikan berupa perangkat TI dan perpustakaan," ujar Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro di Stasiun Kiaracondong, Bandung, Kamis (28/9).
Edi menjelaskan, Rail Clinic generasi ke-4 terdiri dari empat unit kereta (gerbong). Dua kereta untuk kesehatan dan dua kereta pustaka yang dinamakan Rail Library.
Menurutnya, kehadiran Rail Library menjadi sarana untuk meningkatkan minat baca, warga sehingga diharapkan dapat turut andil dalam mencerdaskan masyarakat. Rail Library, kata Edi, di dalamnya terdapat perpustakaan manual dengan beragam buku untuk kalangan anak-anak sampai pengetahuan umum bagi dewasa.
"Selain buku-buku manual, juga tersedia fasilitas e-library atau perpustakaan elektronik berupa enam buah monitor layar sentuh dengan database berbagai bacaan, video edukatif, dan lagu anak-anak," katanya.
Peluncuran Rail Clinic generasi ke-4 dilakukan setelah pelaksanaan rangkaian acara HUT ke-72 KA yang terpusat di Pusdiklat Ir H Djuanda, Jalan Laswi No 23, Bandung. HUT kali ini, KAI mengangkat tema 'Dengan Keselamatan dan kerja Bersama Membangun KAI'. Acara diawali dengan upacara HUT KAI, MOU dengan berbagai instansi, peluncuran buku, dan launching 'All New KAI Access'.
"Melalui tema tersebut diharapkan keselamatan perjalanan tetap menjadi prioritas seluruh insan KAI dalam melayani masyarakat pengguna kereta api di Indonesia. Selain itu, untuk akselerasi pembangunan perkeretaapian di Indonesia dibutuhkan kerja bersama baik di internal KAI maupun segenap stakeholders KAI," pungkasnya.
Perlu diketahui, KAI meneken nota kesepahaman (MOU) dengan delapan instansi yaitu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten Simalungun, Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, PT SKF Industrial Indonesia, Badan Standardisasi Nasional, PT Krakatau Steel (Persero), PT Kukuh Mandiri Lestari (Agung Sedayu) dan PT Industri Kereta Api (Persero). (gan)