- Pemerintahan
- 22 Aug 2025
BERITAINSPIRATIF.COM - Kota Cimahi mengalami gempa bumi dengan kekuatan M 1,7 terjadi pada Rabu (20/8/2025). Kejadian gempa tersebut membuat warga sekitar kembali was-was terhadap aktivitas Sesar Lembang.
Hal tersebut disebabkan, gempa terjadi hanya selang beberapa waktu, dengan gempa yang terjadi di Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu membenarkan bahwa gempa di Kota Cimahi kemarin dipicu aktivitas Sesar Lembang. Gempa berpusat di darat pada jarak 3 km Barat Laut Bandung Barat di kedalaman 10 kilometer.
"Berdasarkan monitoring BMKG Bandung saat ini Sesar Lembang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan. Imbauan jadi masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya dan memperkuat mitigasi tentunya," kata Teguh dikutip ANTARA, Jumat, (22/8/2025).
Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menaruh perhatian serius terhadap potensi bencana gempa Sesar Lembang yang letaknya sangat dekat dengan kawasan perkotaan yang padat penduduk.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan, potensi bencana ini tidak bisa dianggap sepele mengingat letaknya sangat dekat dengan kawasan perkotaan dan padat penduduk.
“Dampak gempa bisa meluas ke infrastruktur, ekonomi, hingga sosial masyarakat. Karena itu, arah kebijakan kami lebih pada upaya preventif dan kesiapsiagaan, bukan hanya responsif,” kata Erwin dalam talkshow di Radio Sonata, Kamis 21 Agustus 2025.
Baca Juga: Ulama Besar asal Garut, K.H. Anwar Musaddad Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Menurutnya, ancaman Sesar Lembang telah masuk dalam program prioritas RPJMD Kota Bandung. Salah satu langkah nyata adalah pembentukan BPBD sebagai lembaga khusus penanggulangan bencana, sehingga koordinasi lintas sektor bisa berjalan lebih optimal.
Langkah konkret lainnya, kata Erwin, adalah pemetaan wilayah rawan gempa bekerja sama dengan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB.
Dengan pemetaan itu, pemerintah dapat memprioritaskan daerah berisiko tinggi untuk pembangunan maupun edukasi masyarakat.
Pemkot Bandung juga telah menyiapkan lokasi evakuasi sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2022.
Beberapa titik yang disiapkan Pemkot Bandung untuk evakuasi warga antara lain:
1. Taman Tegalega
2. Stadion GBLA
3. Lapangan Gasibu
4. Alun-alun Kota Bandung
5. Lapangan Sabuga
6. Lapangan Olahraga Arcamanik.
“Semua lokasi ini dipetakan agar masyarakat punya rujukan jelas saat harus menyelamatkan diri,” jelasnya.
Edukasi kesiapsiagaan terus digencarkan dengan mengadakan simulasi evakuasi di sekolah, kantor, hingga lingkungan warga. Pemerintah mendorong agar latihan tersebut benar-benar dipraktikkan, bukan sekadar teori.
Erwin menambahkan, kolaborasi dengan akademisi dan komunitas menjadi kunci keberhasilan mitigasi. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, tetapi juga tidak lengah.
“Kesiapsiagaan bukan berarti menakut-nakuti, melainkan langkah bijak melindungi diri dan keluarga. Mulailah dari hal kecil, seperti tahu jalur evakuasi dan menyiapkan tas siaga bencana,” pesannya.
Baca Juga: Kota Bandung Catatkan REKOR MURI Cetak KIA Terbanyak di Indonesia
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung terus mendorong masyarakat agar memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa, khususnya dari pergerakan Sesar Lembang.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi dalam talkshow di Radio Sonata, Kamis 21 Agustus 2025.
Didi menyebut, korban gempa bukan disebabkan oleh guncangan langsung, melainkan akibat reruntuhan bangunan.
“Gempa itu tidak melukai, tidak membunuh. Hal yang membunuh itu adalah jejatuhan, reruntuhan dari bangunan. Jadi konsep penyelamatan diri adalah bagaimana kita menghindari jejatuhan,” jelasnya.
Untuk itu, Didi mengimbau masyarakat mengenali ruang-ruang aman di rumah maupun tempat kerja sejak dini. Menurutnya, titik aman bisa berupa area di bawah meja, pojok dinding, atau ruang yang jauh dari kaca.
“Kalau ada kaca, sebaiknya ditempel stiker agar tidak melukai saat pecah. Barang-barang berat jangan diletakkan di atas, tapi di bawah. Lemari juga sebaiknya ditempel ke dinding supaya tidak mudah roboh,” katanya.
Baca Juga: 365 Keluarga Prasejahtera di Jabar Dapat Sambungan Listrik Gratis
Didi menilai, perlu pembagian peran dalam keluarga. Setiap anggota keluarga perlu mengetahui titik berlindung masing-masing agar tidak panik saat bencana datang.
“Kalau misalnya ada lima orang, pastikan ruang lindung cukup untuk lima orang. Dan harus jelas siapa ke arah mana, supaya tidak kalut,” ujarnya.
Selain edukasi langsung, BPBD bersama Forum Zakat berencana melakukan program "door to door" untuk menciptakan keluarga tangguh bencana. Program ini mengajarkan anggota keluarga mengenali ruang aman, membagi titik berlindung, hingga mempraktikkan simulasi sederhana.
“Kalau satu lembaga bisa mengedukasi 500 orang per tahun, mereka akan diberi piagam penghargaan. Bayangkan kalau semua 37 lembaga di Bandung terlibat, dampaknya akan sangat besar,” ungkap Didi.
Upaya lain yang tengah dipersiapkan adalah penyusunan media edukasi untuk anak. Didi menyebut, BPBD bekerja sama dengan komunitas kreatif untuk membuat kartun edukatif tentang mitigasi gempa.
“Anak-anak itu kelompok rentan. Edukasi harus dekat dengan mereka, misalnya lewat film kartun atau buku cerita. Sudah ada yang mengajukan kerja sama. Mudah-mudahan bisa segera diwujudkan,” katanya.
BPBD Kota Bandung juga akan menggelar kegiatan Geotrek Sesar Lembang, yakni tur edukasi lapangan untuk menunjukkan kondisi sesar secara nyata. Pada kegiatan ini, peserta akan diperlihatkan perubahan permukaan tanah, jenis batuan, hingga potensi getaran yang bisa terjadi.
“Banyak warga baru percaya kalau sudah melihat langsung. Maka kami ingin hasil geotrek ini juga dibuatkan video agar bisa dinikmati masyarakat luas, tidak hanya peserta,” terangnya.
Selain edukasi, BPBD kini tengah menyusun rencana pelibatan RT, RW, dan kelurahan dalam pelatihan kesiapsiagaan.
“Ini bagian dari upaya membangun sistem yang lebih terstruktur agar kesiapsiagaan benar-benar sampai ke masyarakat,” tambahnya.
Terkait infrastruktur, BPBD juga memastikan titik-titik evakuasi sudah dipetakan. Nantinya, lokasi evakuasi akan dituangkan dalam Peraturan Wali Kota agar memiliki landasan hukum yang kuat.
“Pemetaan sudah dilakukan, tinggal dituangkan dalam aturan turunan. Dengan begitu, semua pihak punya acuan yang jelas,” pungkasnya.