- Ragam
- 24 Nov 2024
BANDUNG. Bank Indonesia (BI) memperkirakan jumlah penggunaan uang elektronik (unik) dalam bertransaksi secara volumenya tidak akan terlalu besar jumlahnya.
Walaupun saat ini Pemerintah sedang giat mensosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), tetap saja pangsa unik tidak akan mencapai puluhan persen di Indonesia.
"Jumlah volumenya itu tidak terlalu besar. Pasti akan jauh berbeda dengan jumlah keseluruhan dari transaksi non tunai," ujar Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat kepada BeritaInspiratif, Senin (23/10).
Dia menjelaskan, unik merupakan salah satu produk dari non tunai. Di samping itu ada giro, cek, kartu kredit, RTGS maupun kliring.
Akan tetapi, lanjut Wiwiek, unik atau kartu yang diisi uang saat ini belum banyak jumlahnya. Juga, uang dari isi kartu itu terbatas, hany bisa di top up hingga Rp 1 juta.
"Secara pangsa bahwa jumlahnya pasti akan di atas beberapa milyar iya, tapi tidak akan besar atau tidak akan sampai 5 persen dari total seluruh transaksi non tunai," pungkasnya. (gan)