- Pemerintahan
- 11 Dec 2024
Bandung. Survei Konsumen yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat (KPwBI Jabar) mengindikasikan secara umum optimisme konsumen terhadap perekonomian mengalami peningkatan pada periode Desember 2017.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2017 yang berada pada level 134 meningkat dibanding kondisi bulan sebelumnya pada level 127.
"IKK yang meningkat tersebut didorong oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) terpantau berada pada level 117 meningkat dibandingkan kondisi bulan sebelumnya pada level 113. Sementara itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terpantau meningkat dari level 142 menjadi 151 pada periode laporan," kata Kepala KPwBI Jabar, Wiwiek Sisto Widayat di Bandung, Selasa (2/1).
Wiwiek mengungkapkan, peningkatan optimisme tersebut didukung pula oleh kondisi keuangan konsumen yang terpantau meningkat pada periode laporan. Hal ini tercermin dari porsi konsumsi terhadap pendapatan yang meningkat 1 persen menjadi sebesar 62 persen dan porsi tabungan terhadap pendapatan yang tercatat stabil sebesar 24 persen.
"Sementara itu, porsi cicilan pinjaman terhadap pendapatan tercatat menurun 1 persen menjadi sebesar 14 persen pada periode laporan," ungkap Wiwiek.
Pada sisi lain, tekanan harga di wilayah Jawa Barat pada tiga bulan mendatang (Maret 2018) diperkirakan akan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang yang menurun sebesar satu poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi berada pada level indeks 175.
"Penurunan tekanan harga tersebut diperkirakan terjadi pada kelompok makanan, non makanan, peralatan rumah tangga dan energi," ucap Wiwik.
Sementara itu, imbuh Wiwiek, penggunaan produk perbankan pada enam bulan mendatang (Juni 2018) diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah tabungan dan disertai peningkatan jumlah pinjaman.
"Hal tersebut terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan 6 bulan mendatang yang tercatat meningkat lima poin menjadi sebesar 143. Di sisi lain, indeks perkiraan posisi pinjaman meningkat satu poin menjadi sebesar 159," pungkas Wiwiek. (gan)