Resmikan Pembudidaya Ikan Milenial, Gubernur Jabar Tebar Bibit Ikan di Kolam Bioflok

Foto: Humas Jabar


Kab. Cianjur, Beritainspiratif.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Pembudidaya Ikan Milenial (PIM) di Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Wilayah Selatan Ciherang, Kabupaten Cianjur, Selasa (27/4/2021).

Peresmian ditandai dengan menebar benih ikan di salah satu dari 60 kolam bioflok peserta Petani Milenial.

PIM merupakan bagian dari program Petani Milenial di bidang perikanan.

Menurut Gubernur, program petani milenial terus beranak cabang. Karena itu Petani Milenial dibagi beberapa tahap. Pada tahap pertama, Pemprov.Jabar akan memaksimalkan lahan aset untuk dipergunakan petani milenial.

Tahap kedua. Petani Milenial memanfaatkan lahan-lahan milik pribadi atau swasta. Pada tahap pertama pun sebetulnya ada peserta yang memanfaatkan lahan miliknya sendiri atau disebut petani milenial mandiri, tapi porsinya tidak terlalu besar.

“Nah, pada tahap satu semua lahan Pemda Provinsi Jabar kita maksimalkan. Sementara untuk tahap dua akan ada gabungan dengan lahan-lahan milik pribadi atau swasta,” imbuhnya.

Gubernur menjelaskan salah satu kelebihan program Petani Milenial yaitu dengan sistem pembelian di awal oleh offtaker. Nantinya para petani menanam, berternak, dan menambak menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

“Kita tidak mau mendengar ada cerita produk tidak terjual, makanya dikunci pembeliannya di awal bukan di akhir. Pasar butuh berapa, jenis apa, baru kita tanam, kita ternak, kita tambak. Bukan lagi polanya kita beternak dulu, baru cari pembeli,” sebutnya.

“Tugas dari PT. Agro Jabar, selain membeli (produk petani mikenial), BUMD ini juga menjadi koordinator dari pembeli-pembeli pangan di Jabar,” tambahnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Hermansyah melaporkan, Pembudidaya Ikan Milenial diikuti 55 milenial hasil seleksi dari 167 milenial yang mendaftar.

Mereka dikelompokkan dalam PIM mandiri dan PIM intensif.

PIM mandiri diikuti 22 peserta melakukan pembudidayaan di lahan sendiri dengan komoditas lele dan nila.

Sedangkan PIM intensif, diikuti 33 peserta yang melakukan budidaya pada lahan milik Pemprov Jabar dengan komoditas udang, lele dan nila.

"Dengan program PIM diharapkan dapat menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja, yang saat ini angkanya masih 3 persen rumah tangga yang bekerja disektor perikanan, " ujar Hermansyah.

Salah seorang peserta PIM dari kota Banjar, Henri mengaku

tertarik mengikuti program PIM, karena selain mendapat bantuan benih dan bioflok ia juga mendapat bimbingan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat dalam pemberian pakan dan penyortiran.

"Saya mengisi waktu luang sebagai guru swasta dan berharap mendapat tambahan penghasilan dengan budidaya ikan melalui program PIM, " ucapnya.

(Ida)

Berita Terkait