- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) Penyelenggaraan Penanganan Pemudik di Desa dan Kelurahan pada momentum Lebaran 1442 H/2021.
DPM-Desa Jabar melakukan monev dengan sampling terhadap 40 desa/kelurahan atau dua desa/kelurahan di 20 Kabupaten/Kota di Jabar terkait jumlah pemudik yang lolos.
Hingga 16 Mei 2021 pukul 13.18 WIB, DPM-Desa Jabar mencatat sebanyak 1.494 orang pemudik lolos, dengan 1.487 orang di antaranya melakukan isolasi mandiri di rumah keluarga masing-masing. Tujuh orang sisanya memanfaatkan ruang karantina yang disediakan oleh desa/kelurahan.
Dari ketujuh orang tersebut, empat orang di Kota Bogor yang menempati Wisma BPKP Ciawi dan tiga orang di Kota Bekasi yang menempati Posko RW Kel. Jatiasih Kec. Jatiasih. Sementara yang dirujuk ke Rumah Sakit tidak ada.
Baca Juga: Pastikan Prokes, Wagub Jabar Tinjau Titik Penyekatan di Pangandaran
Kepala DPM-Desa Jabar Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan, selama peniadaan mudik berlangsung di 5.899 desa dan kelurahan di Jabar, terdapat posko mudik tingkat desa sebanyak 13.523 dan di tingkat kelurahan sebanyak 2.789 posko. Untuk ruang karantina, sebanyak 4.229 unit ruang karantina terdapat di desa dan 619 unit di kelurahan.
Walau begitu menurut Bambang jumlah ini belum bisa menjadi representasi secara keseluruhan karena masih ada 7 kota/kabupaten yang belum melaporkan data terbarunya.
"Walaupun itu data bukan representasi tapi yang bisa diinformasikan bahwa upaya antisipasi pemerintah desa dan kelurahan cukup efektif," ucapnya.
Bambang menambahkan, pemudik yang lebih memilih melakukan isolasi mandiri di luar ruang karantina, tak lepas dari pertimbangan Satgas COVID-19 tingkat desa maupun kelurahan dan akan tetap diawasi.
"Bersama petugas kesehatan mereka memastikan tempat isolasi mandiri pemudik tersebut itu benar-benar layak. Selain itu juga memastikan pemudik tersebut benar-benar sehat dengan menunjukkan surat negatif COVID-19," tuturnya.
(Adi)
Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar