- Pemilu & Pilkada
- 23 Nov 2024
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin memuji program Buruan SAE (Sehat, Alami, Ekonomis) yang tengah dimasifkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Wapres bahkan meminta agar daerah lain mengadopsi Buruan SAE Kota Bandung.
Hal itu terungkap saat Ma'ruf Amin meninjau Buruan SAE di RW 03 Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo Kota Bandung, Rabu (29/9/2021). Lokasi Buruan SAE yang dikunjungi Wapres berada di atas aliran sungai Cilimus sepanjang 48 meter.
Pada kunjungan tersebut, wapres didampingi Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian serta Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Camat Cicendo Bira Gumbira, dan Lurah Pajajaran Paridin.
Saat itu wapres sempat berdialog dengan wali kota dan pengelola Buruan SAE. Ia sempat bertanya tentang Buruan SAE yang dilaksanakan di Kota Bandung.
Baca Juga: Cek Sertifikat Tanah Kini Bisa Via Online, Begini Caranya
Baca Juga: Wapres Tinjau Sentra Vaksinasi Wantannas di Masjid Al-Jabbar Bandung
Wapres terkesan dengan Buruan SAE yang bisa menjaga ketahanan pangan warga. Hal itu diungkapkan wali kota usai mendampingi wapres.
"Beliau mengapresiasi dan minta Kementerian terkait agar bisa mereplikasi tempat yang ada di Bandung untuk diadopsi ke Kota Kabupaten lain," tuturnya.
Wali kota menjelaskan, inti Buruan SAE adalah memanfaatkan halaman rumah ataupun kantor untuk bercocok tanam dan hasilnya bisa dikonsumsi.
"Kunjungan wapres ke Pajajaran ini merupakan kelompok buruan SAE, ketika saya menjadi Wakil Wali Kota Bandung pada tahun 2014 sudah memulai urban farming. Produknya sudah terintegrasi. Bukan hanya sayur tapi memiliki produk olahan unggulan dari hasil itu," tuturnya.
"Menariknya di sini menjadi kultur, ketika membangun atau merenovasi rumah, rata-rata di atas pakai rooptof untuk Buruan SAE," ungkapnya.
Wali kota mengungkapkan, Buruan SAE merupakan turunan dari Program Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan sampah (Kang Pisman) yang menjadi program unggulan Kota Bandung. Ia berharap program ini memiliki anggaran khususnya untuk lebih percepatan perluasan.
"Ke depan, Saya siapkan anggaran untuk Buruan SAE di DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian). Ini harus jadi perhatian," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, penijauan Wapres ini menjadi kesempatan Kota Bandung untuk memperkenalkan Buruan SAE.
“Ini kesempatan yang langka. Wilayah kami beruntung didatangi wapres. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi untuk penggiat Urban Farming yang lainnya untuk semangat menanam,” tuturnya.
Hal tersebut menurut Gin Gin, sebagai salah satu bukti pemerintah pusat menilai Buruan SAE menjadi ketahanan pangan.
“Ini memang sebagai salah satu bukti pemerintah pusat menilai Burunan SAE menjadi bagian ketahan pangan. Ini juga menjadi pemberdayaan perekonomian warga,” tutur Gin Gin.
Hal tersebut, lanjut Gin Gin, menjadi semangat warga Kota Bandung mengelola Buruan SAE untuk lebih baik. Sehingga setiap RW di Kota Bandung bisa memiliki Buruan SAE.
Baca Juga: Tantangan dan Peluang Pengaplikasian 5G di Indonesia
Sedangkan Lurah Pajajaran, Paridin mengucapkan syukur atas kehadiran wapres meninjau lokasi Buruan SAE di wilayahnya. Ia pun terus mendorong kepada warga untuk berinovasi memberikan kemajuan bagi program ini.
“Alhamdulilah selama ini Buruan SAE sudah berkembang. Kita terus kembangkan ini tiap RW. Dorongannya kita berikan eduksi juga sosialiasasi untuk ditingkatkan lagi,” katanya.
Sementara itu, Pengelola Urban Farming RW 03 Kelurahan Pajajaran, Kusdiana mengungkapkan, wapres sempat melihat-lihat berbagai tanaman sayuran, hidroponik, stroberi, dan ikan.
“Beliau mengapresiasi, karena petani itu pekerjaan mulia. Juga berpesan supaya tetap giat menanam untuk kelangsungan swasembada pangan yang mandiri,” tuturnya.
Di area 48 meter ini, Kusdiana mengelola berbagai tanaman. Mulai dari sayuran, tanaman obat. Sehingga ketika sudah ada Buruan SAE, bau menyengat yang berada di atas Sungai Cilumus ini perlahan menghilang.
“Areanya ini 48 meter. Diisi berbagai tanaman hias, tanaman buah dalam pot, sayuran dan tanaman obat. Awal berdiri itu 2014, dikelola RT 07 RW 03,” tuturnya.
“Ini dikeola warga dan dimanfaatkan warga. Seperti sayuran tinggal ambil tidak perlu bayar. Ada juga Obat-obatan seperti herbal, Sambiloto, mint, daruju dan sebagainya,” ujar Kusdiana.
(RV)
Baca Juga:
Oded Tersenyum Adanya Anggapan Yana dan Ema Cari Panggung Politik
Bertemu Orang yang Ragu Vaksin Covid-19, Lakukan 6 Langkah Ini
Wakil Wali Kota Bandung Minta Apotek Tampilkan Produk UMKM
Pemkot Bandung: Karyawan Wisata, Hotel, Cafe dan Restoran Wajib Tervaksin
Inilah Arti 4 Warna di Aplikasi Peduli Lindungi Saat Masuk Area Publik
Inilah Bioskop Bersejarah di Kota Bandung pada Zaman Kolonial