- Pemerintahan
- 05 Oct 2024
Jakarta, Beritainspiratif.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi XI merampungkan uji kelayakan dan kepatutan atau Fit & Proper Test calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berakhir, Kamis (7/4/2022).
Ketua Komisi XI DPR Kahar Muzakir berharap anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) periode 2022-2027 terpilih dapat mampu mempertahankan capaian positif dari kepengurusan unsur pemimpin OJK sebelumnya yakitu periode 2017-2022. Serta diharapkan pula dapat membenahi hal-hal yang masih membutuhkan perbaikan.
"Telah disepakati melalui musyawarah dan mufakat calon dewan komisioner OJK untuk periode 2022-2027 untuk ketua adalah Mahendra Siregar," ujar Kahar usai menggelar rapat internal Komisi XI DPR RI di kompleks parlemen, Kamis, (7/4/2022). Diketahui sebelumnya, fit and proper test dilakukan kepada 14 calon anggota dewan komisioner selama 2 hari oleh Komisi XI DPR RI.
Baca Juga: TPAKD Kota Bandung Lakukan Terobosan Melalui 6 Program Kerja
Lalu di tetapkanlah tujuh nama anggota DK OJK terpilih yang akan disahkan pada Rapat Paripurna DPR RI.
“Dengan bermusyawarah dan bermufakat kami mengusulkan nama calon-calon Anggota Dewan Komisioner OJK untuk disahkan di Rapat Paripurna DPR," Jelas Kahar.
Berikut Nama Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027
- Ketua merangkap anggota : Mahendra Siregar
- Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota : Mirza Adityaswara
- Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota : Dian Ediana Rae
- Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota : Inarno Djajadi
- Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota : Ogi Prastomiyono
- Ketua Dewan Audit merangkap anggota : Sophia Issabella Wattimena
- Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen : Friderica Widyasari Dewi
Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta Bandung Capai 80 Persen, Uji Coba Digelar November 2022
Sementara itu dikutip dari laman DPR RI, Anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan kedepan para anggota DK OJK terpilih harus dapat menyatukan visi dalam satu kesatuan komisioner.
“Dewan komisioner yang utuh, dan memiliki sudut pandang yang sama dalam melihat permasalahan dan mencari solusi yang saling mendukung, ini menjadi harapan kita semua,” terangnya.
Profil Mahendra Siregar
Dikutip Wikipedia Indonesia, Mahendra Siregar, S.E., M.Ec. (lahir 17 Oktober 1962) adalah ekonom asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan Indonesia dan sejak 19 Oktober 2011 duduk sebagai Wakil Menteri Keuangan Indonesia. Pada 1 Oktober 2013 ia dipilih untuk menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal hingga 27 November 2014. Ia digantikan oleh Franky Sibarani. Pada 2018 ia ditunjuk sebagai calon Duta Besar untuk Amerika Serikat di Washington, DC.
Mahendra Siregar lahir dari pasangan orang tua yang berasal dari etnis Angkola dan Minangkabau.
Baca Juga: Kasad Sertijab 6 Jabatan Strategis, Danjen Kopassus hingga Pangdam Diponegoro
Sejak lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Mahendra Siregar berkarier di Departemen Luar Negeri. Selama bertugas di Deplu, ia menjabat sebagai Economic Third Secretary Kedutaan Besar Indonesia di London (1992–1995) dan duta informasi Kedutaan Besar Indonesia di Washington D.C. selama 3 tahun (1998–2001).
Mahendra kemudian bergabung dengan Kementerian Koordinator Perekonomian pada 2001. Ia dipercaya menjadi Asisten Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.
Mahendra yang lulusan S2 Ekonomi dari Universitas Monash, Australia, kemudian dipercaya menjadi Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional dari tahun 2005 hingga 2009. Ia menempati jabatan itu dengan menteri yang berganti-ganti yaitu Aburizal Bakrie (2005–2006), Boediono (2006–2008), dan Sri Mulyani Indrawati (2008–2009).
Pada bidang perbankan, Mahendra juga pernah menempati posisi sebagai direktur utama pada Indonesia Eximbank. Ia juga pernah menjabat komisaris beberapa perusahaan yaitu PT Dirgantara Indonesia (2003–2008) dan PT Aneka Tambang (2008–2009).
Kemudian sejak November 2009, Mahendra ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menempati posisi sebagai Wakil Menteri Perdagangan mendampingi Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Setelah sekitar dua tahun menempati posisi Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra dipercaya menempati posisi Wakil Menteri Keuangan.