Gandeng TNI AL, BI Perluas Distribusi Uang di 81 Pulau Terpencil

Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman (kanan) bersama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) menunjukkan dokumen nota kesepahaman antara Bank Indonesia dengan TNI AL usai penandatanganan di Geladak KRI Semarang - 594, Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Kerja sama tersebut diwujudkan dengan pemanfaatan seluruh kekuatan armada dan kegiatan operasi TNI AL untuk mendistribusikan dan edukasi rupiah ke seluruh negeri. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.


Jakarta, Beritainspiratif.com - Guna menjamin kedaulatan NKRI melalui uang Rupiah, Bank Indonesia (BI) melakukan pendistribusian uang Rupiah yang menjangkau seluruh wilayah tanah air, termasuk wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Terpencil). Untuk memperkuat upaya tersebut, BI bersinergi dan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) yang juga memiliki tugas menjaga kedaulatan NKRI, pada aspek pertahanan.

Hal tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) Dalam Rangka Pemanfaatan Sumber Daya yang Dimiliki Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas, antara Bank Indonesia yang diwakili oleh Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman, dengan TNI-AL yang diwakili oleh Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, di pangkalan Komando Armada I TNI AL Tanjung Priok, Jakarta (15/6/2022).

Penandatanganan NK tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilakukan oleh Kepala Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI dan Asisten Operasi KSAL (Asops KSAL) TNI AL.

Baca Juga: Pemkot Bandung Bakal Bangun Taman 'Bersinar' di 30 Kecamatan

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Rabu (15/6/2022) menyebutkan dalam momen tersebut, Deputi Gubernur Aida menyampaikan, ada tiga tantangan utama dalam mengedarkan uang Rupiah.

Pertama, kondisi geografis kepulauan RI yang berbatasan dengan 11 negara tetangga, ditambah belum meratanya pembangunan infrastruktur.

Kedua, keberagaman tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam merawat uang Rupiah.

Ketiga, tantangan atas masih ditemukannya penggunaan uang selain Rupiah sebagai alat pembayaran khususnya di wilayah perbatasan.

"Bersama seluruh kekuatan armada dan kegiatan operasi yang rutin menjangkau seluruh pelosok tanah air dari Sabang sampai Merauke, peran TNI AL menjadi sangat penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Bank Indonesia khususnya yang berkaitan dengan distribusi uang Rupiah ke daerah 3T," ungkap Erwin.

Baca Juga: Operasi Patuh 2022: Inilah 8 Pelanggaran yang Bakal Kena Tilang

Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan juga kegiatan bersama BI dan TNI-AL yakni Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022. Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk kas keliling (kaskel) 3T di Provinsi Jawa Timur pada tanggal 15-20 Juni 2022 yang akan mengunjungi 5 (lima) pulau terluar, yaitu: Masalembu, Bawean, Kangean, Sapeken, dan Sapudi dengan menggunakan KRI Surabaya 591.

"NK dan PKS yang ditandatangani merupakan perpanjangan atas perjanjian antara BI dan TNI-AL yang telah dilakukan sejak tahun 2012. Melalui kerja sama antara BI dan TNI-AL, telah direalisasikan 76 (tujuh puluh enam) kali kegiatan Kas Keliling (kaskel) 3T dengan kunjungan kepada 399 (tiga ratus sembilan puluh sembilan) pulau 3T," lanjutnya.

"Pada tahun ini, BI dan TNI AL akan memperluas jangkauan layanan kas keliling dengan program yang lebih terpadu dengan mengusung tema “Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022" yang terdiri atas kegiatan kaskel 3T sebanyak 16 kali bertempat di 16 Provinsi dengan target sebanyak 81 pulau," tambah Erwin Haryono.

Melalui kerja sama yang berkesinambungan, penyediaan uang Rupiah layak edar di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau dengan transportasi umum dapat dilakukan dengan lebih optimal. Penyediaan uang Rupiah layak edar juga akan disertai dengan edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, serta sebagai sarana pembelajaran kepemimpinan bagi para “Pejuang Rupiah".

"Dengan pelaksanaan kegiatan dimaksud diharapkan dapat memberikan manfaat yang semakin nyata bagi seluruh masyarakat Indonesia serta meningkatkan sinergi khususnya dalam bentuk kegiatan sosial bersama, seperti sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi," pungkasnya.

(Yanis)

Berita Terkait