Jakarta, Beritainspiratif.com - Tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dapat meresepkan 156 obat dengan sediaan cair/sirop. Hal ini tertuang dalam Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Nomor: HK.02.02/III/3515/2022 tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/(Atypical Progressive Acute Kidney Injury) yang dikeluarkan pada tanggal 24 Oktober 2022.
Baca Juga: Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja Jalur PKWT 2022, Ini Formasinya
Juru Bicara Kemenkes M Syahril mengatakan, obat ini dipastikan tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol, dan aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.
“Jenis obat yang boleh digunakan sesuai dengan rekomendasi BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan],” kata Syahril dikutip dari laman resmi Kemenkes, Selasa (25/10/2022) yang dilansir Setkab RI.
Baca Juga: Aman Atasi Batuk Pilek, Begini Cara Buat Ramuan Herbal dari Buruan SAE
Daftar 156 Obat yang boleh Diresepkan Klik:
Selain itu, Kemenkes juga menyatakan tenaga kesehatan dapat meresepkan atau memberikan 12 jenis obat yang sulit digantikan dengan sediaan lain sampai didapatkan hasil pengujian dan diumumkan oleh BPOM.
“Dua belas merek obat yang mengandung zat aktif asam valproat, sildenafil, dan kloralhidrat dapat digunakan, tentunya pemanfaatannya harus melalui monitoring terapi oleh tenaga kesehatan,” kata Syahril.
Baca Juga:
-Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja Jalur Pro Hire Tahun 2022
-Kapolri Instruksikan Tidak Ada Lagi Tilang Manual, Gunakan ETLE !
-Tim Audit Temukan 3 Penyebab Terbesar Kasus Stunting di Kota Bandung
-Catat! 4.000 Lowongan Kerja Dibuka di Job Fair Disnaker Kota Bandung
-BPOM Rilis 30 Obat Sirop Aman Dikonsumsi dari Total 102, Ini Daftarnya
Apotek dan toko obat dapat menjual bebas dan/atau bebas terbatas kepada masyarakat 156 dan 12 obat tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus melakukan pengawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penggunaan obat sirup sesuai dengan kewenangan masing-masing.
”Kementerian kesehatan RI akan mengeluarkan surat pemberitahuan kembali setelah diperoleh hasil pengujian Badan POM RI atas jenis obat obatan sirup lainnya,” tambahnya.
(YI)
Baca Juga:
-TONTON VIDEO-VIDEO BERITAINSPIRATIF