BERITAINSPIRATIF.COM - China baru saja meluncurkan inovasi terbarunya, yakni sebuah alat cium jarak jauh. Aplikasi itu untuk membantu pasangan yang berjauhan agar bisa merasa lebih dekat secara emosional. Namun, tidak sedikit pula netizen yang menganggap alat tersebut vulgar.
Menurut Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin FTMM UNAIR Shofa Aulia Aldhama ST MT perlu menjadi perhatian apabila alat itu beredar di Indonesia.
“Agar produk ini tidak salah sasaran untuk calon pengguna yang belum cukup usia. Maka target market yang spesifik juga harus diperhatikan, misalnya syarat usia lebih dari 21 tahun dll itu perlu,” kata Shofa dilansir laman resmi UNAIR.
Ia juga mengatakan bahwa alat tersebut sebetulnya sudah ada sebelum di China viral, namanya ‘kissinger’. Konsep kerjanya sama, tetapi yang di China ini lebih advance dari segi sensor yang meliputi sentuhan, suara, aroma, gerakan bibir dan sebagainya.
Baca Juga: Masjid Al-Jabbar Setiap Hari Sediakan 100 Lebih Takjil dan Iftar Gratis
Berkaitan dengan cara kerja, Shofa menyampaikan secara teknis cukup sederhana. Pasalnya melalui bantuan sensor yang terdapat pada desain mockup bibir, bisa terintegrasi dengan smartphone. Kemudian bisa menjalankan fungsinya dalam memainkan kognitif manusia.
“Semakin banyak stimulus saat menggunakannya, maka experience-pun akan terasa semakin “nyata”, sehingga otak manusia mempersepsikan seakan-akan sedang berciuman dengan pasangannya secara langsung,’’ jelas dosen yang ahli dalam bidang human factors and ergonomics itu.
Meminimalisir Dampak Ergonomics Alat Cium Jarak Jauh
Bagi Shofa, dalam pengembangannya, perlu juga memperhatikan dari segi ergonomics. Pertama pemilihan material yang sesuai dengan tekstur kulit bibir. Kedua, memilih material yang aman dan mudah dibersihkan secara berkala. Sebab terdapat komponen sensor dan listrik yang mungkin rentan terhadap air.
Baca Juga: TOP LUAR BIASA! Siswa SMA Pradita Dirgantara Diterima di 10 Kampus Luar Negeri
Selanjutnya, dosen yang hobi naik gunung itu mengungkap dampak negatif dari penggunaan alat ciuman jarak jauh secara berlebihan. Hal tersebut akan mengurangi sensasi saat aktivitas berciuman yang nyata, sebab yang terekam di otak pengguna hanya alat.
Perhatikan Hal Berikut
Selain itu, hal ini juga bisa berdampak positif bagi pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh. Lantaran bisa membantu menjaga keharmonisan hubungannya. Namun, ia kembali menegaskan produk yang seharga 1,2 juta (Red: alat ciuman jarak jauh) ini bersifat privasi.
“Oleh karena itu, bagi calon pengguna atau pembeli harus bijak dalam menggunakannya sesuaikan dengan koridornya, yakni tidak mengumbarnya di tempat umum maupun mengunggahnya di tempat umum. Serta memperhatikan syarat usia yang sesuai agar produk ini tidak oknum yang menyalahgunakan,” kata dosen FTMM UNAIR itu.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)
-Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bandung dan Sekitarnya
-Cara Pesan Tiket Kunjungan ke Galeri Rasulullah Masjid Al Jabbar
-Link Pendaftaran Mudik Gratis Pemkot Bandung ke 5 Kota