- Ragam
- 24 Nov 2024
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Sekretariat Kecamatan dan Kelurahan se Kecamatan Lowokwaru Kota Malang melakukan kunjungan dalam rangka Studi Tiru dengan lokus pada keberhasilan Kelurahan Sukamiskin sebagai Kelurahan Terbaik II Tingkat Nasional berlangsung di Aula Kelurahan Sukamiskin pada Kamis (19/10/2023).
Rombongan yang dipimpin Sekcam Kecamatan Lowokwaru Hariadi Budhi H tersebut mengikutsertakan 12 Sekretaris Kelurahan (Seklur) yang ada di Kecamatan Lowokwaru disertai Kasubbag dan Kasi Trantib Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Dipantau Beritainspiratif.com di lokasi acara, Lurah Sukamiskin didampingi jajaran kelurahan Sukamiskin, Ketua LPM, Ketua PKK, BKM, KIM, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.
Lurah Sukamiskin Farida Agustini menyambut baik kunjungan yang penuh dengan kehangatan dan suasana kekeluargaan.
Pada kesempatan tersebut Lurah Sukamiskin Farida Agustini memaparkan keberhasilan dan inovasi Kelurahan Sukamiskin sebagaimana paparan pada saat berlangsungnya lomba kelurahan di Jakarta.
Farida mengungkapkan bahwa pada awalnya datang ke Sukamiskin dirinya dihadapkan pada masalah Sampah, ODF, Stunting dan lainnya hingga dicarikan solusinya salah satunya melalui kolaborasi.
“Alhamdulillah, garis besarnya Inovasi mengatasi masalah terkait sampah di Sukamiskin bisa tuntas melalui Program Kang Pisman (Kurangi Pisahkan Manfaatkan),” ujarnya.
“Masalah ODF dapat diatasi selain melalui bantuan dari pemerintah kita punya inovasi namanya Bang Kasep (Bangga Kaagungan Septictank). Warga yang belum memiliki septictank diberi pinjaman dana bergulir tanpa bunga, sehingga warga sudah tidak buang (BAB) kemana saja/sungai,” jelasnya.
Lurah Sukamiskin juga menguraikan program-program inovasi yang ada di Kelurahan Sukamiskin antara lain:
1. Selir (Sehari lima ratus) yang hasilnya digunakan untuk kegiatan sosial dan pembagian sembako.
2. Samping (hasil sampah anorganik digunakan untuk mengatasi stunting)
3. Korea (Kolam retensi air) yang digunakan tempat wisata dan untuk budidaya ikan
4. Buruan SAE / Kebun sayuran (Sehat Alami Ekonomis)
5. Budikdamber (Budidaya ikan dalam ember) dan lainnya.
“Untuk inovasi di pelayanan kita memiliki inovasi SIPAKU (Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Kewilayahan Terpadu) , SIDESI (Sukamiskin Delivery Service), ROMANTIS dan sebagainya,” ujar Farida.
Lurah Sukamiskin mengungkapkan saat ini Kota Bandung tengah dihadapi situasi darurat sampah, hingga terbitnya instruksi Wali Kota Bandung yang meminta masyarakat melakukan pengelolaan sampah secara mandiri dari sumbernya.
“Alhamdulillah ditengah darurat sampah di Kota Bandung, Kelurahan Sukamiskin tidak galau menghadapinya, karena 17 RW RW di Sukamiskin sebagian besar sudah memilah sampah,” jelasnya.
Dikesempatan yang sama Sekcam Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Hariadi Budhi menyampaikan salam dari Camat Lowokwaru dan ucapan terima kasih atas penerimaan serta sambutan hangatnya.
“Semoga apa yang telah disampaikan, diharapkan nantinya bisa menular kepada kami, “ katanya.
Baca Juga: Daftar Kota Terpanas di Indonesia, Suhu Mencapai 39,4 Derajat
Acara dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dan produk UMKM Kota Malang serta foto bersama di halaman depan Kantor Kelurahan Sukamiskin.
Kunjungan Lapangan
Usai pertemuan di kantor kelurahan sukamiskin acara dilanjutkan dengan peninjauan ke pengolahan sampah melalui Program Kang Pisman.
Baca Juga: Desa Kauman Kabupaten KUDUS Study Tiru Keberhasilan SUKAMISKIN BANDUNG
Kunjungan pertama dilakukan ke RW 06 Sukamiskin dan diterima langsung Ketua RW 06 Mudji.
Ketua RW 06 Mudji menjelaskan bahwa disini penanganan dilakukan dengan tiga tahapan, yakni untuk sampah organik kami olah dengan metode magoot, sampah Anorganik kita jual dan sampah residu dilakukan melalui penghancuran dengan menggunakan tungku pembakaran.
“Hasil dari magot tersebut kita manfaatkan sebagai pakan ikan lele (2 kolam) yang ada di kawasan ini. Sehingga sampah selesai di level RW,” ungkapnya.
Selain itu, rombongan juga menyaksikan langsung ke lokasi magot, pencacahan sampah organik dan memberikan pakan magot ke ikan di kolam.
Baca Juga: Ketua TP PKK Kabupaten Bengkayang KALBAR Panen Sayuran di SUKAMISKIN
Tonton: Video Kunjungan Kec. Lowokkwaru Malang ke Sukamiskin
Kunjungan selanjutnya rombongan menuju Kawasan Bebas Sampah Kampung Takakura yang disambut langsung Ketua RW 09 Sukamiskin Dandan.
Dijelaskan Ketua RW 09, bahwa metode Takakura adalah nama seorang Profesor dari Jepang yang bernama Takakura / pemerhati lingkungan yang menciptakan keranjang Takakura untuk pengolahan sampah organik untuk skala rumah.
“Sehingga kawasan wisata ini kami namakan Kampung Takakura. Kawasan kami ini telah mendapatkan penghargaan Proklim dengan katagori utama,” ujar Ketua RW 09 Sukamiskin.
Dandan mengungkapkan pengolahan sampah di wilayah ini selain menggunakan metode Takakura juga menggunakan metode magot, Biopori, Bata Terawang, Biodigister, Loseda serta komposter.
“Metode magot ini kapasitasnya dalam 1 hari bisa menghabiskan 75 sampai 100 Kg sampah organik digunakan untuk Buruan SAE,” jelasnya.
“Untuk sampah Anorganiknya kita bekerja sama dengan Bank Sampah Bersinar. Warga sedekahkan sampah ke RW, lalu kami pilah lalu dijual ke Bank Sampah. Hasil dari penjualan Anorganik sebesarnya 25 persen kami gunakan untuk membantu stunting (Sampah untuk stunting /Samping),” tegasnya.
“Untuk minyak jelantah di kami dijadikan sabun. Kami juga ada eco enzym dari kulit buah-buahan,” tambahnya.
Diakhir paparannya Dandan menjelaskan bahwa di Kampung Takakura sering dilakukan kunjungan dari berbagai kalangan mulai dari sekolah, perguruan tinggi, instansi dan sebagainya baik dari Kota Bandung maupun luar pulau.
“Luar Kota ada dari Gowa Sulawesi, Majalengka, Pacitan, Kudus, Semarang, Bengkayang Kalbar, Palu, Balikpapan, Bontang dan sebagainya,” pungkasnya.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)
Baca Juga:
-Berita Liputan Lainnya di Video Youtube Bicom
-Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024
-Satpol PP Kota Bandung Seret Pelaku Buang Sampah Sembarangan ke Pengadilan
-Pesan Penyanyi Legendaris Acil Bimbo Kepada RT RW Kota Bandung
-KAI Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Jenjang Pendidikan D3, S1 hingga S2
-Daftar Kota Terpanas di Indonesia, Suhu Mencapai 39,4 Derajat