Mahasiswa Unair Gagas PETAI sebagai Obat Alternatif Radang Rongga Mulut



BERITAINSPIRATIF.COM - Sandira Farnan Indarta dan Mohammad Iqbal, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Universitas Airlangga (UNAIR). berhasil menyabet Juara I LKTI Nasional Kompetisi Sains Untuk Mahasiswa (KASUAMI) oleh BEM Fakultas Farmasi (FF), Universitas Halu Oleo (UHO) pada Kamis (19/10/2023).

Iqbal dan tim menggagas potensi petai sebagai bahan aktif alternatif terapi antiinflamasi di dalam rongga mulut dengan menggunakan metode bio komputasional in silico.

Iqbal mengaku gagasannya berangkat dari kondisi peradangan atau inflamasi yang kerap menjadi permasalahan rongga mulut. Ia melansir, dari Riskesdas RI 2019 prevalensi kejadian inflamasi di dalam rongga mulut mencapai angka 74,1 persen. Seperti periodontitis, gingivitis, abses rongga mulut, pembengkakan pasca ekstraksi gigi, dan lainnya.

Baca Juga: Permudah Informasi Seputar Obat, Fakultas Farmasi Unpad Luncurkan Aplikasi 'TANYA OBAT'

“Hal ini menunjukkan bahwa terapi yang ada perlu ada optimalisasi, baik dari segi sediaannya dan juga bahan. Bahan pengobatan berbasis herbal memiliki efek samping yang minim dengan efek terapi yang hampir mirip dengan kemampuan obat kimiawi sintetik yang ada. Sehingga pada kesempatan ini kami ingin mengoptimasi petai yang hanya dikonsumsi semata oleh masyarakat,” tutur mahasiswa FKG UNAIR itu.

Baca Juga: Konsisten Hasilkan Produk Halal, BIO FARMA Raih Best Corporate Achievement on Halal Innovation

Potensi Bahan Baku

Sebagai tanaman biofarmaka lokal Indonesia, menurut Iqbal memiliki kapasitas panen yang tinggi. Serta, berpotensi menjadi bahan baku utama obat-obatan yang mempertahankan aspek sustainability.

Gagasan petai sebagai alternatif terapi antiinflamasi itu berhasil menyabet juara utama dalam ajang LKTI nasional. Baik Sandira maupun Iqbal berharap dapat memberikan manfaat bagi para klinisi dokter gigi dan masyarakat yang mengalami inflamasi di dalam rongga mulutnya. Sehingga, masyarakat akan mendapatkan terapi yang tepat guna, efektif, efisien, dan minim efek samping.

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

(YI) 

Baca Juga:

-Berita Liputan Lainnya di Video Youtube Bicom

-Daftar Kota Terpanas di Indonesia, Suhu Mencapai 39,4 Derajat

-Lurah Sukamiskin Berbagi Tips Keberhasilan Kepada Lurah dan Kades Kab. Kutai Kartanegara

-Satgas Darurat Sampah Kota Bandung: Yang Boleh Dibuang ke TPS Itu, Sampah Residu!

-Masa Darurat akan Diperpanjang, Penanganan Sampah Kota Bandung Terapkan Pola Cluster

-12 RW di Kota Bandung Raih Penghargaan PROKLIM dari Kementerian LHK, Ini Daftarnya!

Berita Terkait