Rumah Maggot KELURAHAN SUKAMISKIN Panen Ratusan Kilo dan Hasilkan Duit

Kelurahan Sukamiskin saat melakukan penyerahan hasil panen Kasgot kepada salah satu pembeli yang datang menjemput dengan menggunakan kendaraan / Foto: Kelurahan Sukamiskin


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Budidaya maggot di rumah maggot Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik Kota Bandung mulai menuai hasil. Panen kasgot atau pupuk hasil kotoran maggot di kelurahan ini sempat mencapai 200 kilogram.

Kisaran harga kasgot di marketplace berkisar antara Rp1.000 hingga Rp14.000 per kilogram.

"Sekali panen ini paling sedikit dapat 1 kwintal kasgot. Beberapa hari lalu, kita baru saja panen sekitar 2 kwintal, atau lebih tepatnya 220 kilo kasgot," Kata Pengelola Budidaya maggot Kelurahan Sukamiskin, Wawan Setiawan yang akrab dipanggil Aki Wawan.

Wawan menjelaskan, budidaya maggot berada di samping Kantor Kelurahan Sukamiskin di Jalan Pacuan Kuda No. 204, Sukamiskin, hingga 27 Januari 2024 telah melakukan panen sebanyak 3 kali dengan hasil pertama 220 kg, kedua 192 kg dan terakhir 47 kg.

Di rumah maggot tersebut kita membutuhkan sampah organik sekitar 1 ton per hari. Sedangkan maggot membutuhkan 10 hari untuk berkembang biak.

"Jadi asumsinya selama 10 hari, kita habis 10 ton sampah organik. Itu kita sebarkan di setiap biopon, satu biopon isinya satu gram maggot," jelas Wawan.

Baca Juga: Perpustakaan Microlibrary Pertama Anti Korupsi, Hadir di Alun-alun Kota Bandung

Menurut Wawan, sampah organik diperoleh dari RW RW yang ada di Kelurahan Sukamiskin.

"Sampah organik ini kita kumpulkan dari RW RW di rumah maggot kelurahan Sukamiskin. Satu harinya kita dapat sekitar 1 ton sampah organik," tuturnya.

"Itu kan ada 2 siklus yg baru yakni siklus ke 4 dan ke 5. Satu siklus itu ada 141 wadah Jadi sehari total sebanyak 285 kg. Sedangkan Kalau siklus ke 1,2,3 itu hampir per hari 1 ton," pungkasnya.

Baca Juga: SUKAMISKIN Juara 2 Lomba Kelurahan Tingkat NASIONAL, Simak Daftar Lengkap Pemenang Regional

Sementara itu, Lurah Sukamiskin, Farida Agustini yang didampingi Kasie Ekbang Sulaeman sangat mengapresiasi warganya karena sudah memilah sampah organik.

"Alhamdulillah berkat masyarakat juga yang sudah memilah sampah organik. Jadi kita mudah dalam mengolah pakan maggot," ujar Farida.

Baca Juga: Pemkot dan Baznas Kota Bandung Serahkan Bantuan Rp500 Juta Lebih untuk Korban Gempa Sumedang

Baca Juga: Perjalanan Sukamiskin Jadi Kelurahan Terbaik Tingkat Jawa Barat 2023

Farida mengungkapkan dengan 17 RW yang ada di Kelurahan Sukamiskin semuanya sudah memilah sampah.

"Dari sampah organik kita lakukan pengolahan melalui berbagai metode, sehingga bisa hasilkan duit (Tina Rujit Jadi Duit) dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” tegas Lurah Sukamiskin.

“Adapun metode pengelolaan sampah organik yang diterapkan di Sukamiskin antara lain  metode Takakura, Maggot, biodigister, bata terawang, eco enzyme, loseda, komposter hingga Kang Empos (Karung, Ember dan kompos),” jelasnya.

Lebih lanjut Farida menyampaikan bahwa saat ini 17 RW di Kelurahan Sukamiskin tidak ada lagi yang buang sampah organik ke TPS.

"Kami di Kelurahan Sukamiskin memiliki banyak RW RW KBS (Kawasan Bebas Sampah) seperti RW 01, RW 02, RW 06, RW 09, RW 13, RW 14, dan RW 17. Kelebihan organik dari RW RW semua kami olah di rumah maggot Kelurahan, dan kami dapat mengatakan bahwa Sukamiskin adalah Kelurahan KBS (Kawasan Bebas Sampah)," pungkasnya.

Tonton Juga: Video Panen Maggot di Sukamiskin

Sebagai informasi Sukamiskin sukses meraih Juara II Tingkat Nasional Lomba Kelurahan Tahun 2023 dengan mengangkat tema utama terkait sampah "Tina Rujit Jadi Duit".

RW RW dan Kelurahan Sukamiskin pun menjadi tujuan kunjungan dari berbagai pihak baik dari masyarakat, komunitas, Pemerintahan dan lainnya sebagai ajang study tiru, study banding dan study belajar dari berbagai Provinsi di Indonesia.

Beberapa catatan kunjungan telah dilakukan ke Kelurahan Sukamiskin antara lain Para Camat dan Lurah Kota Banjarmasin, Lurah Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kertanegara, rombongan Ketua TP PKK Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, Lurah dan Kades Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kertanegara, Jajaran ASN Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, TP PKK Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, Para Ketua RW Kelurahan Kesepuhan Kota Cirebon, Jajaran ASN Desa Kauman Kabupaten Kudus, Lurah dan Camat se-Kabupaten Magetan, dan masih banyak yang lainnya.

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

Berita Terkait