Pemenang Festival ICONIC 2024, Pengolahan Sampah dan Kecamatan Penurunan Angka Stunting Terbaik

6 kecamatan terbaik dalam upaya penurunan angka stunting, dan 5 inovasi pengolahan sampah terbaik, usai penyerahaan penghargaan Awarding Iconic 2024 / KIM Kota Bandung


Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Kolaborasi antara Bappelitbang Kota Bandung, Forum TJSL, unsur kewilayahan, serta kelompok masyarakat dalam mendukung bandung zero waste dan bandung zero new stunting, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung menggelar Festival Inovasi Persampahan dan Stunting Kota Bandung 2024 (Iconic) di Kiara Artha Park, Sabtu 21 September 2024.

Dalam festival Inovasi persampahan dan stunting tersebut, sebanyak 214 inovasi penurunan angka stunting dari 30 kecamatan serta 80 inovasi pengolahan sampah ditampilkan pada festival tersebut.

Dari ratusan inovasi, terpilih enam kecamatan terbaik dalam upaya penurunan angka stunting, dan lima inovasi pengolahan sampah terbaik.

Berikut daftar pemenang inovasi pengolahan sampah terbaik dan kecamatan terbaik dalam upaya penurunan angka stunting:

Awarding Iconic 2024, diberikan kepada:

1. Mitra Dago Peduli Nyaah Ka Bumi - Kelurahan Antapani Wetan.

2. Seni Tani Gerakan Akar Rumput Pemuda Pemudi Kota Bandung - Kelurahan Sukamiskin.

3. Design Label Pemilahan Sampah - Kelurahan Lebak Siliwangi.

Kecamatan Terbaik Inovasi Percepatan Penurunan Stunting:

Juara 1: Bojongloa Kidul

Juara 2: Antapani

Juara 3: Buahbatu

Juara Harapan 1: Arcamanik

Juara Harapan 2: Rancasari

Juara Harapan 3: Coblong

Baca Juga: Sekda Jabar Titip Zero New Stunting dan Zero Food Waste ke Mahasiswa KKN UPI

Baca Juga: Hari Jadi Kota Bandung, 15 Pasangan Pengantin Ikuti Nikah Massal Gratis di Pendopo

Atas inovasi-inovasi yang sudah dihadirkan Sekretaris Daerah Kota Bandung Dharmawan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Iconic 2024. Ia menggarisbawahi, pengolahan sampah dan percepatan penurunan stunting merupakan yang sedang digeber oleh Pemkot Bandung.

Sebagai catatan pemkot Bandung telah mereduksi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti dari yang awalnya berada di sekitar 1.700 ton menjadi 939 ton sisanya lebih dari 800 ton telah diselesaikan secara mandiri maupun melalui UPT Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung.

"Namun perlu peran masyarakat, antara lain dengan mengurangi volume serta mengolah sampah secara proporsional," katanya.

Merujuk pada angka stunting nasional dan Jawa Barat yang berada di angka 21.5 persen (Nasional) dan 21,7 persen (Jawa Barat), pemerintah Kota Bandung telah mencatatkan capaian yang lebih rendah yaitu 16,3 persen. Pada tahun 2024 Pemkot Bandung menargetkan angka prevalensi stunting bisa kembali diturunkan ke angka 14%.

"Kondisi ini menjadi penanda, tahun ini kita harus bekerja keras,. Termasuk melakukan intervensi spesifik dan sensitif," pesan Dharmawan.

"Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pihak yang telah bekerja sungguh-sungguh dalam menurunkan angka prevalensi stunting," tuturnya.

Sementara itu, kepala Bappelitbang kota Bandung, Anton Sunarwibowo meyampaikan, tujuan kegiatan ini antara lain: edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, memberi penghargaan bagi kecamatan yang telah menunjukkan kinerja terbaik dalam percepatan penurunan stuntung dan berpartisipasi dalam mewujudkan zero new stunting, memberi penghargaan bagi kelompok masyarakat yang telah beirnovasi dalam pengolahan sampah, serta melaksanakan business matching antara inovator di masyarakat dan kewuilayahan dengan privat sector yang merupakan anggota TJSL Kota Bandung.

"Kegiatan ini merupakan terobosan utama yang dilakukan Pemkot Bandung dalam percepatan penurunan angka stunting dan mewujudkan Kota Bandung yang maju berkelanjutan," ujar Anton.

Sedangkan Anggota DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi menyebut, Bandung adalah kota yang terkenal dengan kreativitas dan wisatanya.

Ia berharap, kegiatan ini akan menstimulus masyarakat di kewilayahan lebih banyak menghadirkan inovasi menuju Bandung nol sampah dan nol kasus stunting baru.

"Bandung harus menjadi kota pertama dan percontohan, yang mampu berdaya saing dengan kota lain, Serta menghadirkan SDM yang unggul," kata Asep.

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

(AA) 

Berita Terkait