- Pemerintahan
- 28 Apr 2025
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo mengapresiasi rencana Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang akan kembali reaktivasi jalur-jalur kereta api yang telah lama tidak beroperasi.
Kuswardojo mengatakan, sebagai operator pihaknya menyambut positif rencana dari Pemprov Jabar tersebut.
“Kalau KAI sebagai operator pada prinsipnya support terhadap rencana Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang akan mereaktivasi jelar kereta api yang tidak beroperasi,” ucap Kuswardojo, di Bandung.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Yakin Kabupaten Cirebon akan Jadi Yogyakarta-nya JABAR
Ia berharap, dengan reaktivasi bisa memudahkan mobilitas masyarakat di lokasi di mana reaktivasi dilaksanakan dan sekaligus mengurangi kemacetan di jalan raya.
“Selain memudahkan mobilitas, tentunya reaktivasi juga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Kuswardojo.
‘Daerah yang akan di reaktivasi kita tahu merupakan daerah yang memiliki pemandangan alam yang indah sehingga bisa di jadikan sebagai salah satu destinasi wisata kedepannya,” imbuhnya.
Baca Juga: Firman Nugraha Meninggal Dunia, Pemkot Bandung Berduka Kehilangan Sosok Humanis
Sebelumnya Gubernur Jabar Dedi Mulyadi akan memanfaatkan kereta api untuk memaksimalkan potensi pariwisata Jawa Barat.
“Kereta api bisa mendukung pariwisata karena sifatnya yang massal dan antimacet. "(Kereta Api) Ini pengangkutannya massal, karena pengangkutannya massal mudah memobilisasi orangnya," kata Dedi Mulyadi.
Untuk mengantisipasi kemacetan pada musim liburan, menurut Dedi, Jabar juga akan mereaktivasi jalur kereta api, yakni:
1. Bandung – Pangandaran
2. Jalur KA di Garut,
3. Jalur KA dari Bogor-Sukabumi-Cianjur hingga Padalarang
4. Jalur KA Bandung - Ciwidey
Selanjutnya menurut pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, ada 14 jalur kereta api di Jawa Barat yang saat ini tidak aktif, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2010 sebagaimana dilansir ANTARA:
Banjar – Cijulang (83 km), Cikudapateuh – Ciwidey (27 km), Dayeuhkolot – Majalaya (18 km), Rancaekek – Jatinangor – Tanjungsari (12 km), Cirebon – Jamblang – Jatiwangi – Kadipaten (67 km), Mundu – Ciledug – Losari (40 km) Cibatu – Garut – Cikajang (47 km), Jatibarang – Indramayu (19 km), Cikampek – Cilamaya (28 km), Cikampek – Wadas (16 km), Karawang – Lamaran – Rengasdengklok (21 km), Lamaran – Wadas (15 km), Tasikmalaya – Singaparna (17 km), dan Cibatu – Garut (19,3 km) yang sudah aktif kembali sejak tahun 2022.
Reaktivasi ini merupakan bagian dari visi besar Gubernur Dedi Mulyadi dalam membangun kembali konektivitas Jawa Barat secara modern namun tetap berpijak pada kearifan lokal. Gubernur mencangkan Reaktivasi 11 Jalur KA dengan anggaran mencapai Rp 20 Triliun.