- Ragam
- 13 Jul 2025
BERITAINSPIRATIF.COM - Suku bangsa Sunda memang mayoritas dari sisi jumlah di Indonesia (20% dari total penduduk Indonesia) namun belum kuat sepenuhnya karena antara lain tak punya pengusaha asal Sunda yang besar dan berpengaruh.
Demikian disampaikan Pinisepuh I Majelis Musyawarah Sunda (MMS) Burhanuddin Abdullah dalam Milangkala/Ultah Pertama MMS, Minggu 13 Juli 2025, di Kota Bandung.
"Jumlahnya banyak tapi seperti tidak berdampak secara nasional. Maka, dalam ultah pertama MMS ini harus kita pikirkan cara menguatkan diri, teruatama agar punya kelompok saudagar Sunda yang kuat dan berdampak," ujar Komut PT PLN dan Gubernur Bank Indonesia 2003-2008 itu, saat memberi sambutan di panggung.
Menurut dia, rencana besar itu harus ditetapkan bersama namun secara terukur dan terencana. Sebab, landasan satu tahun meletakkan fondasi organisasi sudah cukup, saatnya di tahun kedua dan seterusnya berupaya berkontribusi ke Jabar khususnya dan Indonesia umumnya di sektor ekonomi, pendidikan, dan lainnya.
Senada, Sekda Jabar Herman Suryatman menyebutkan, suku Sunda dengan penduduk terbanyak Indonesia (50 juta) adalah jaminan mumpuni terutama dari sisi kualitas sumber daya manusia.
"Namun jangan lupakan juga di waktu sama, tantangannya sangat banyak. Misalnya dari tingkaty pengangguran terbuka, rasio gini kita itu relative tertinggi. Maka saya apresiasi kehadiran MMS, karena tantangan besar itu perlu kerja bersama lintas sektor. Kita harus jadi supertim, jangan superman, karena dengan kebersamaan, cikaracak ninggang batu lila-lila legok oge (air kecil menetes ke batu lama-lama bolong juga, red)," katanya.
Baca Juga: Majelis Musyawarah Sunda (MMS) Milangkala Kahiji: Sunda Sarakan, Sunda Nagara, Sunda Nu Mulya
Baca Juga: Peringati Hari Pancasila, MMS Menggali Nilai yang Hilang
Rektor Universitas Indonesia yang berasal dari Sukabumi, Prof Heri Hermansyah, mengatakan harus mampu menjadi pengikat soliditas dan akselerasi kemajuan masyarakat Sunda yang membawa dampak, terutama untuk pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. "Kita harus perbanyak saudagar. Dan MMS itu UI, unggul dan impactfull, untuk Jawa Barat," pesannya.
Selain mereka, sejumlah tokoh Sunda menghadiri acara tersebut. Yakni, antara lain, Prof.Dr. Latipul Hayat (Wamendikdasmen), Prof.Dr. Heri Hermansyah (Rektor Universitas Indonesia), Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa Karyaguna, Opong Otje Djundjunan (mantan anggota DPR RI), Nu’man Abdul Hakim (Wagub Jabar 2003-2008), Ahmad Heryawan (Gubernur 2008-2018), Laksamana Purn Ade Supandi (KASAL 2014-2018), Jumhur Hidayat (aktivis buruh), Prof Asep Saefudin (Rektor Al-Azhar University Indonesia), dst. Pinisepuh lainnya yang masuk jajaran MMS adalah Prof Ganjar Kurnia (Rektor Unpad dua periode), Halimah Munawir dan Bang Odin sebagai representasi Betawi, serta Inspektur Jendral (Irjen) Purn Taufiequrachman Ruki (Banten).
Ketua Panata Gawe MMS, Andri P. Kantaprawira, menyambut baik seluruh advokasi tersebut, seraya menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang telah terlibat MMS selama satu tahun terakhir.
“Saatnya MMS melangkah lebih konkret. Gagasan hebat perlu dijelmakan menjadi program nyata, terukur, dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Dia juga menegaskan, masukan dari para pinisepuh dan anggota MMS menjadi bahan penting dalam mematangkan program-program strategis menuju konsolidasi tahun kedua.
Baca Juga: 3 Anak Polisi Raih ADHI MAKAYASA Lulusan Terbaik di Akmil, AAU, dan Akpol Tahun 2025
MMS lahir sebagai jawaban atas kebutuhan akan wadah strategis masyarakat Sunda lintas bidang yang menjunjung nilai silih asah, silih asih, silih asuh.
8 Juli 2025 lalu, Majelis Musyawarah Sunda (MMS) genap satu tahun berdiri sebagai ruang silaturahmi, rembuk gagasan, dan katalis sinergi bagi masyarakat Jawa Barat, Banten, Daerah Khusus Jakarta, Sunda Perantauan, dan Sunda Diaspora dalam membangun peradaban Sunda yang berkontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Peringatan Milangkala Kahiji MMS diisi rangkaian pidato dari pimpinan Pinisepuh serta Panata Gawe, penayangan dokumentasi satu tahun kegiatan MMS, dan soft launching laman resmi MMS sebagai sarana komunikasi publik.
Dalam satu tahun perjalanan, MMS telah membentuk forum-forum tematik yang menjangkau isu budaya, pendidikan, kebijakan publik, hingga ekonomi kerakyatan. Adapun elemen organisasi terdiri dari Pinisepuh (di dalamnya ada 13 Presidium), Panata Pikir (Dewan Pakar), dan Panata Gawe (Badan Pekerja).
(YI)
Baca Juga:
-Jalan Rusak, PJU Mati, hingga Kirmir Jebol di Kota Bandung Laporkan ke Nomor Ini!
-Catat! Warga yang Buang Sampah di Jalan Kota Bandung Bisa Dijerat Hukum
-Kota Bandung Diresmikan sebagai Ibu Kota Bangsa Asia dan Afrika
-Wow Kereen! Kota Bandung Miliki Destinasi Baru 'Lembur Katumbiri', Ini Daya Tariknya
-Tata Cara Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa dan Kelurahan
-13 Pemain Tinggalkan PERSIB BANDUNG Terakhir Sang Predator Top Skor David da Silva
-8 Koperasi Merah Putih Percontohan di Indonesia, Ini Keunggulannya!
-Pemerintah Umumkan Pembukaan Pendaftaran 7 SEKOLAH KEDINASAN Tahun 2025, Simak Jadwalnya!