- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, gerakan Kang Pisman merupakan komitmen, kontribusi dan dukungan terhadap Program Citarum Harum. Selain, berbagai upaya penanggulangan sampah yang terus dilakukan oleh Pemkot Bandung.
"Persoalan sampah menjadi fokus dari Citarum Harum, maka kami tidak akan pernah bosan untuk mengajak warga untuk bersama memelihara dan mengendalikan kondisi lingkungan di anak dan cucu sungai yang ada di Kota Bandung. Diharapkan ajakan ini nantinya bisa menjadi sebuah kultur, salah satunya dalam menjalankan program Kang Pisman," ungkapnya usai rapat evaluasi program kerja Citarum Harum TA 2018 di Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Jln. Cianjur, Selasa (22/1/2019).
Menurutnya, Kota Bandung turut menjadi salah satu penyumbang kotornya Sungai Citarum, khususnya berkaitan limbah domestik. Diakuinya saat melakukan kegiatan monitoring, kondisi anak sungai yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bandung masih dipenuhi oleh tumpukan sampah, yang merupakan kontribusi negatif warga Kota Bandung.
"Upaya menjaga dan memelihara kondisi sungai diperlukan sebuah kolaborasi aktif dari seluruh elemen. Karena tanpa adanya hal ini mustahil tujuan dari program Citarum Harum ini dapat terwujud," katanya.
Kendati demikian, Ia menilai, program Citarum Harum di wilayah Kota Bandung selama satu tahun terakhir, telah menunjukan progres positif. Dimana merupakan kolaborasi antara Pemkot Bandung, Satgas Citarum Harum Sektor 22 dan elemen masyarakat.
Mang Oded menjelaskan, wujud dari kemajuan tersebut, dapat terlihat dari sejumlah sub Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Bandung yang bermuara ke Citarum, yang kondisinya kini sudah cukup bersih meskipun belum secara maksimal.
"Kota Bandung ini memiliki delapan anak sungai yang mengalir ke Citarum dan lebih banyak lagi cucunya. Inilah yang saya kira akan menjadi tugas dan fokus pemeliharaan kita bersama dengan baik, agar nantinya air yang sampai ke Citarum itu sudah bersih,"tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala DPU Kota Bandung, Arief Prasetya mengatakan, pihaknya terus berfokus dalam membersihkan anak sungai dan drainase perumahan yang ada di Kota Bandung.
"Revitalisasi tetap dilakukan pada anak sungai atau drainase yang ada disekitar pemukiman warga. Sedangkan untuk sungai yang lebih besar kita bekerjasama dengan BBWS dan stakeholder lainnya," ujarnya.
Dikatakannya, pada 2019 ini, pihaknya akan berfokus pada pengangkatan sedimen, perbaikan TPT (Tembok Penahan Tanah) dan lain sebagainya. Akan tetapi, diakuinya bahwa kendala beragam upaya tersebut masih banyak rumah yang berdiri di bahu atau sepadan sungai.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk membuka akses agar petugas dapat melakukan operasi pembersihan. Pasalnya pada sejumlah titik, kendaraan berat sulit masuk.
"Kalau sekarang mau tidak mau petugas harus turun ke sungai. Idealnya sepada sungai 3 meter tapi dilapangan sudah dibangun rumah. Maka kalau bisa ada jarak satu meter agar petugas bisa berjalan untuk melaksanakan operasi pembersihan," pungkasnya.
(Yanis)