Dosen FKUI: Penderita Covid-19 yang Miliki Kadar Oksigen Rendah Dapat Alami Happy Hypoxia

dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, Sp. PD-KP., KIC (Staf Pengajar Respirologi Fakultas Kedokteran UI/FKUI) / Foto: Humas UI


Jakarta, Beritainspiratif.com - dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, Sp. PD-KP., KIC (Staf Pengajar Respirologi Fakultas Kedokteran UI/FKUI) menjadi salah satu narasumber kegiatan seminar daring 10 th D’Rossi Open Lecture yang diadakan oleh FKUI. Materi yang disampaikan dr. Ceva berjudul “Memahami Saturasi Oksigen Kritis pada Pasien Covid-19”.

Dalam pemaparannya, dr. Ceva mengatakan bahwa penderita Covid-19 yang memiliki kadar oksigen rendah dapat mengalami yang disebut happy hypoxia, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan saturasi yang rendah namun tidak bergejala. 

“Saturasi oksigen adalah persentase Hb (Hemoglobin) yang mengikat oksigen atau kejenuhan Hb yang teroksigenisasi,” ujar dr Ceva menjelaskan.

Saturasi oksigen seseorang dapat diukur dengan alat yang bernama oximeter. Pengukurannya dilakukan dengan cara menjepitkan oximeter pada jari tangan. Saturasi oksigen kemudian akan diukur berdasarkan jumlah cahaya yang dipantulkan oleh sinar inframerah, yang dikirim ke pembuluh darah kapiler.

Baca Juga: Berlaku 18-25 Juli, Inilah Pembatasan Kegiatan Masyarakat Libur Iduladha 2021

Dikutip dilaman UI, menurutnya, penderita Covid-19 cenderung memiliki tingkat oksigen di dalam darah yang rendah. Hal ini dikarenakan sirkulasi oksigen pada pasien yang terhambat akibat adanya infeksi virus pada paru-paru, sehingga mengakibatkan penumpukan cairan yang menyulitkan oksigen masuk ke dalam tubuh. Saturasi oksigen dapat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu fungsi paru, sistem peredaran darah  dan fungsi paru-paru. Distres napas pada pasien Covid bisa disebabkan oleh dua hal yaitu gagal napas dan tromboemboli (bekuan darah yang bergerak).

Di akhir penyampaian materi, dr Ceva menjelaskan beberapa cara untuk meningkatkan saturasi oksigen agar tetap stabil diantaranya adalah memastikan bahwa sirkulasi udara di ruangan sudah baik, olahraga teratur, konsumsi zat besi, dan menghindari merokok.

“Hal ini mungkin terdengar klise, tapi ini adalah cara-cara klasik yang sudah terbukti menjaga kesehatan manusia secara holistik, “ujarnya.

Yanis

Baca Juga: Rumah-murah-Rp200-juta-dekat-gor-persib-GBLA dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar

Berita Terkait