- Pemerintahan
- 05 Oct 2024
Yogyakarta, Beritainspiratif.com - Awal Februari 2022, pedestrian kawasan Malioboro Yogyakarta tampil baru. Para pejalan kaki bisa berjalan dengan nyaman menikmati Malioboro. Tak ada lagi lapak dan gerobak para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa memadati pedestrian Malioboro. Ya para pedagang mulai berpindah menempati bangunan Teras Malioboro yang masih berada di kawasan ikon wisata Yogyakarta itu.
Ribuan PKL yang dulu menempati emperan toko dan pedestrian kawasan Malioboro ditata di dua bangunan Teras Malioboro. Bangunan Teras Malioboro 1 menempati bekas gedung Bioskop Indra di sisi selatan Malioboro dan Teras Malioboro 2 dibangun di bekas Kantor Dinas Pariwisata DIY di sisi utara Malioboro. Teras Malioboro dibangun Pemda DIY dan penataan pedagang dilakukan bersama Pemkot Yogyakarta.
Baca Juga: Kasad Pimpin Serah Terima Jabatan Wakasad
Selama sepekan awal Februari ini para PKL diberi waktu untuk menata diri menempati Teras Malioboro. Seperti pada Kamis (3/2/2022) di Teras Malioboro 1, sebagian pedagang masih sibuk mengecek lapak maupun menata berbagai produk dagangan seperti fesyen baju, kaos, kerajinan dan kuliner. Bahkan sebagian pedagang sudah beraktivitas menjajakan produknya kepada masyarakat yang mengunjungi Teras Malioboro 1.
“Alhamdulillah sekali. Kita merasa terangkat. Dulunya kayak gitu sekarang ada kenikmatan. Dulu di pinggir (jalan) kita menjual juga kurang leluasa. Sekarang, sudah temata (tertata),” kata Murtilah salah seorang PKL Malioboro yang sudah menempati Teras Malioboro 1 yang diungkap di Portal Berita Pemkot Yogyakarta.
Baca Juga: Kurangi Blank Spot Zonasi, Pemkot Bandung Bangun 4 SMP Baru
Murtilah merasa bersyukur karena para PKL masih diberikan tempat berjualan lagi di kawasan Malioboro. Fasilitas tempat dan lapak sudah disediakan sehingga pedagang sudah bisa langsung masuk. Apalagi para pedagang juga belum ditarik biaya sewa. Dia berharap Teras Malioboro bisa ramai seperti saat berjualan di pedestrian.
“Harapannya, mudah- mudahan langgeng seperti ini. Hari pertama kemarin buka, alhamdulillah sudah ramai,” ujar warga Suryoputran Kota Yogyakarta itu.
Hal serupa juga disampaikan Amin seorang PKL Malioboro yang berjualan sejak tahun 1986. Dia mengikuti ketentuan penataan PKL ke Teras Malioboro. Setelah menempati selama dua hari diakuinya lebih nyaman karena sudah mapan
“Secara legalitas jelas. Sudah mapan enak. Tidak dikejar- kejar atau dipindah lagi. Harapannya nanti kita laris dan aman,” imbuh Amin yang berjualan baju dan topi.
Baca Juga: Provinsi Jabar Akan Miliki 17 Kabupaten Kota Baru, Inilah Daftarnya
Teras Malioboro 1 terdiri dari bangunan utama dengan 3 lantai dan 1 bangunan di sisi samping. Pada bangunan utama di lantai sampai tiga ditempati pedagang fesyen dan kerajinan. Ada fasilitas toilet dan eskalator dan lift untuk mengakses lantai atas. Sedangkan di bangunan samping di area luar ditempati para pedagang kuliner.
Pada area luar Teras Malioboro 1 juga tampil apik. Ada beberapa titik taman dan ditanami tanaman sulur. Dinding area luar di Teras Malioboro 1 juga dilengkapi dengan tulisan- tulisan menarik yang bisa menjadi spot foto.
“Menurut saya lebih baik di sini. Instragmable sekali. Untuk foto- foto juga bagus, buat belanja juga nyaman,” ujar Yoga, wisatawan asal Semarang saat menikmati kuliner di Teras Malioboro 1.
Hendri wisatawan asal Surabaya merasa nyaman berada di Teras Malioboro karena tidak kepanasan dan kehujanan saat berbelanja. “Lebih nyaman, tidak kepanasan, tidak kena hujan. Dulu kalau hujan minggir semua kan itu,” ucap Hendri.
(YI)
Baca Juga:
BURUAN ! Dijual Murah, 1 Unit Apartemen Dekat Kampus UGM Yogyakarta
Provinsi Jabar Akan Miliki 17 Kabupaten Kota Baru, Inilah Daftarnya
Seragam Baru Satpam Sekarang Berwarna Krem
Waspada, Kasus Covid-19 di Kota Bandung Meningkat 10 Kali Lipat