- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
Bandung, Beritainspiratif.com - SBM ITB bekerja sama dengan Pemerintah kabupaten pangandaran dan didukung oleh hibah program NORHED dari Norwegia mengadakan Webinar bertajuk “Peranan perempuan dalam pemasaran digital untuk memperluas jaringan rantai pasok produk perikanan”. Acara ini menghadirkan Ira Fachira, PhD dari SBM ITB dan Salfitri Wijanarti, SSi, MT dari fotografer professional sebagai narasumber.
Menggandeng pemerintah kabupaten Pangandaran khususnya dinas kelautan, perikanan, dan ketahanan pangan sebagai mitra, acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada pemahaman tentang pentingnya pemasaran digital untuk para perempuan yang menjalankan usaha produk-produk olahan ikan laut seperti ikan asin, abon ikan, kerupuk ikan dan lain-lain. Pemasaran digital ini dapat memperluas akses pasar yang dimiliki oleh para pengusaha yang mayoritas berasal dari keluarga nelayan di Kabupaten Pangandaran.
Baca Juga: 7 Tahun Relawan Pecinta Kereta Api Jaga Pintu Lintasan di Kota Bandung
Ketua tim NORHED SBM ITB, Dr. Eng. Nur Budi Mulyono mengatakan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM produk perikanan diperlukan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pengusaha dalam satu ekosistem yang saling mendukung. Dalam hal ini, perguruan tinggi dapat menjadi orkestrator atau hub dalam kolaborasi dan pengembangan sistem yang dibutuhkan.
Kepala dinas kelautan perikanan dan ketahanan pangan Kabupaten Pangandaran, Dedi Surachman, S Sos, MM, menambahkan pentingnya menjada kualitas produk ketika pasar sudah mulai meluas baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tidak ketinggalan beliau menambahkan tentang perlunya meluaskan pasar, jangan hanya mengharapkan wisatawan yang dating ke Pangandaran.
Salfitri dalam workshop ini memberikan pelatihan bagaimana melakukan pemotretan produk yang menarik untuk para pelanggan.
“Untuk menghasilkan foto yang bagus, tidak perlu alat-alat yang mahal, Kamera dari smartphone pun dapat digunakan untuk menghasilkan foto yang bagus. Yang dibutuhkan adalah kreatifitas tanpa mengurangi informasi tentang karakter produk yang akan disampaikan melalui foto tersebut.”, ungkap Salfitri.
Facebook dan whatsapp merupakan contoh dari media sosial yang sering digunakan oleh para pelaku UMKM untuk melakukan pemasaran digital. Ira menambahkan perbedaan karakter konsumen yang melihat whatsapp dan facebook sehingga cara mendekati konsumenpun harus berbeda.
“Ceritakan keseharian ibu-ibu semua di dalam media sosial facebook, jangan langsung datang untuk menjual produk”, ungkap Ira.
Keseluruhan acara, yang dimoderasi oleh Akbar Adhiutama, PhD pakar pengembangan produk SBM ITB, dihadiri oleh perwakilan dari 20 kelompok pengolah dan pemasar di Kabupaten Pangandaran. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh 8 penyuluh dari dinas kelautan, perikanan dan ketahanan pangan Kabupaten Pangandaran.
(RV)
Baca Juga:
BURUAN ! Dijual Murah, 1 Unit Apartemen Dekat Kampus UGM Yogyakarta
Provinsi Jabar Akan Miliki 17 Kabupaten Kota Baru, Inilah Daftarnya
Waspada, Kasus Covid-19 di Kota Bandung Meningkat 10 Kali Lipat
Rizky Mahasiswa Psikologi Unpad Pertama Lulus Tanpa Skripsi
Pertama di Indonesia, Kampung Film Adhyaksa Hadir di Kabupaten Sukabumi