Gubernur Jabar dan Menteri Luhut Tinjau Progres Pembuatan N219 di PT DI

Foto: dok.PTDI


KOTA BANDUNG, BERITAINSPIRATIF.COM - Gubernur Ridwan Kamil mendampingi Menteri Koordinator Kemaritiman & Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, meninjau progres pembuatan pesawat N219 di hanggar PT Dirgantara Indonesia,  Selasa (8/2/2022).

 

Dalam kesempatan ini, Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan menjelaskan bahwa saat ini pesawat N219 masih menjalankan serangkaian uji terbang sebagai penyiapan untuk masuk ke pasar, serta untuk penyiapan pengembangan pesawat N219 tersebut menjadi versi amphibi.  

 

Pengembangan pesawat N219 amphibi saat ini sudah memasuki tahapan Detail Design, untuk kemudian dilanjutkan ke tahapan Prototyping & Structure Test, Development Flight Test dan ditargetkan perolehan Amendment Type Certificate (ATC)/ sertifikasi amphibi di tahun 2024. 

Baca Juga: Presiden Apresiasi Pers Bangun Optimisme di Tengah Pandemi Covid-19

 

Adapun saat ini telah diperoleh proyeksi pasar pesawat N219 amphibi, baik di wilayah Indonesia maupun Asia Pasifik. Tercatat potensi pasar N219 amphibi di Indonesia adalah sebanyak 40 unit dan di Asia Pasifik sebanyak 76 unit. 

 

Dengan inovasi transportasi udara tersebut, maka di masa mendatang akan terbuka kemungkinan dicapainya semua tujuan destinasi pariwisata Nusantara laut dengan cepat menggunakan pesawat N219 amphibi, dimana hal tersebut juga tentunya akan membantu menjangkau dan menghubungkan wilayah 3T Terluar, Terdepan dan Tertinggal.

Baca Juga: Inilah 5 Efek Samping yang Sering Dialami Masyarakat Pasca Vaksinasi Booster

 

“Untuk saat ini pesawat N219 memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) 44.69%, diharapkan kedepannya dapat ditingkatkan sampai 70%, dari mulai landing gear, avionics, sampai bahan baku pesawatnya dapat dibuat industri di dalam negeri," kata Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman & Investasi Republik Indonesia.

 

Keberadaan PTDI sebagai produsen dalam negeri menjadi sangat penting, sebuah industri dirgantara Indonesia yang menghasilkan produknya untuk mendukung pengisian kebutuhan penerbangan konektivitas dan perintis di Indonesia, serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih merata.

(YI)

Baca Juga: 

BURUAN ! Dijual Murah, 1 Unit Apartemen Dekat Kampus UGM Yogyakarta 

Provinsi Jabar Akan Miliki 17 Kabupaten Kota Baru, Inilah Daftarnya 

Rizky Mahasiswa Psikologi Unpad Pertama Lulus Tanpa Skripsi 

Dimekarkan Jadi 15 Provinsi, Inilah 9 Provinsi Baru di Pulau Jawa 

Terbaru! Daftar PPKM Level 1-3 Jawa dan Bali hingga 14 Februari 2022 

Kota Bandung PPKM Level 3, Yana: Bubarkan Kerumunan dan Perketat Prokes

Berita Terkait