- Pemilu & Pilkada
- 22 Nov 2024
BERITAINSPIRATIF.COM - Di usianya yang masih belia, Abdul Rohman sudah memiliki pemikiran bisnis yang inovatif namun tetap mengedepankan kelestarian makhluk hidup di bumi. Rohman bersama Tim Gelatah berhasil membuat inovasi dalam pembuatan bahan bakar ramah lingkungan dari minyak jelantah. Berkat ide gemilang tersebut, Tim Gelatah berhasil meraih juara II Youth Sharia Sociopreneurship Competition (YSSC) 2021.
Tim Gelatah terdiri atas Abdul Rohman, Vita Amaiya H, Pradayan Adli, Zafirah Haezah Hazrati Muftin, dan Nina Valerina. Tim menggagas ide untuk memproduksi sumber energi terbarukan yang berasal dari minyak jelantah. Dalam praktiknya, tim mengajak masyarakat untuk berkontribusi menjaga bumi dengan menggunakan produk yang ramah lingkungan
“Kami ingin membantu masyarakat untuk tidak selalu bergantung pada SDA yang tidak terbarukan,” tutur Rohman.
Baca Juga: Pembangunan IKN Baru Diperlukan Keselarasan dengan SDGs
Dikutip dari Laman Unair, dalam ide bisnis mereka, minyak jelantah tersebut diolah menjadi bahan bakar yang dapat digunakan untuk memanaskan makanan. Bahan bakar tersebut cocok digunakan oleh rumah tangga, bisnis makanan dan minuman, juga untuk para pecinta alam.
“Tidak melulu tentang uang, bisnis kami juga menguntungkan bagi masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan kondisi lingkungan yang jauh lebih baik.
Baca Juga: Vaksinasi Dosis 2 Capai 70,38% dari Target Sasaran Vaksinasi Nasional
Mahasiswa Akuntansi angkatan 2020 itu menuturkan bahwa mereka berkomitmen untuk membuat alternatif bahan bakar yang tidak hanya murah, namun juga ramah lingkungan. Berbekal ilmu syariah dan pengalaman di bidang bisnis syariah, tim dapat lebih mudah dalam menjelaskan fiqih muamalah dari bisnis yang dibuat.
“Tidak ada kata menyerah dalam kamus kami. Meskipun sempat dibingungkan serta terguncang saat babak final, namun Alhamdulillah atas izin Allah kami mendapatkan Juara 2 Nasional YSSC,” ungkapnya.
Ke depannya, ide bisnis Tim Gelatah akan diinkubasi dan lebih disempurnakan lagi. Inkubator Universitas Airlangga dan BPBRIN UNAIR sangat mendukung untuk segera merealisasikan ide usaha tersebut. Harapannya usaha akan memberikan kebermanfaatan kepada bumi, masyarakat, dan negara.
“Saat ini bisnisnya sudah sampai tahap produksi melalui laboratorium yang disediakan oleh Inkubator UNAIR,” tutupnya.
(RV)
Baca Juga: