- Pemerintahan
- 05 Oct 2024
BERITAINSPIRATIF.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik dua orang Menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 di Istana Negara Jakarta, Rabu (21/02/2024).
Dua menteri yang dilantik adalah Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 34/P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024 yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, tanggal 20 Februari 2024.
Usai pembacaan Keppres, Presiden Jokowi memimpin pengucapan sumpah jabatan para menteri yang dilantik tersebut.
“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” ucap Presiden mendiktekan sumpah jabatan, rilis Setkab RI.
Baca Juga: Ini Kriteria Surat Suara Sah dan Tidak Sah dalam PEMILU 2024
Hadi Tjahjanto dilantik sebagai Menko Polhukam menggantikan pendahulunya Mahfud MD, sedangkan Agus Harimurti mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Hadi Tjahjanto.
Turut hadir dalam pelantikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Dikutip dari situs resmi Partai Demokrat, AHY merupakan anak pertama dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Almh.Ibu Ani Yudhoyono.
AHY merupakan lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara dan meraih Garuda Trisakti Tarunatama Emas pada 1997, kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (AKMIL) lulus pada tahun 2000 dengan predikat terbaik dan meraih Adhi Makayasa.
Kemudian AHY bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD), dan pada tahun 2002 ditunjuk sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus).
Baca Juga: Satu Lagi Petugas KPPS Pemilu 2024 di Kota Bandung Meninggal Dunia
Selesai penugasan tersebut, pada tahun 2006 AHY ditugaskan sebagai perwira seksi operasi Kontingen Garuda XXIII-A dalam misi menjaga perdamaian di perbatasan Israel dan Libanon Selatan.
Semasa penugasannya, AHY menginisiasi program mobil pintar sebagai salah satu sarana mengurangi dampak trauma perang untuk anak-anak. Atas inisiatifnya ini, AHY dianugerahi Army Service Distinction Medal dari pimpinan Angkatan Bersenjata Libanon.
Usai penugasan pada tahun 2016, AHY ditunjuk sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kemuning.
AHY juga sempat mengikuti sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel. Pada tahun 2008, kursus Scuba Divers TNI AL di Kepulauan Seribu.
Selain pendidikan militer, AHY juga menempuh pendidikan tinggi formal. Ia memiliki tiga gelar pendidikan master yaitu: Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University, Singapura pada tahun 2006, Master in Public Administration dari Harvard University, Amerika Serikat pada tahun 2010, serta Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University Amerika Serikat, dan meraih predikat Summa Cum Laude pada tahun 2015 dengan IPK 4.0. Pada tahun 2015, AHY juga mendapatkan predikat Summa Cum Laude dari US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas.
AHY merupakan Ketua Umum Partai Demokrat dan seorang Purnawirawan Mayor Infanteri kelahiran 10 Agustus 1978. AHY saat ini menjadi politikus dan mantan perwira militer Indonesia. Dia juga menjabat Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) dan pendiri AHY Foundation.
AHY terjun ke dunia politik pertama kali saat didaulat oleh Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2017.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
Baca Juga: