- Pemerintahan
- 12 Apr 2025
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung mencatat terjadi inflasi sebesar 1,69 persen (month-to-month) pada Maret 2025 dibandingkan Februari 2025.
Inflasi bulan Maret ini terutama dipicu oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mencatat andil terhadap inflasi month-to-month (mtm) mencapai 1,31 persen.
Secara tahunan (year-on-year/yoy) inflasi Kota Bandung tercatat hanya 0,62 persen, masih lebih rendah dibanding rata-rata nasional yang mencapai 1,03 persen.
Penyumbang utama inflasi bulan Maret 2025 secara year-on-year adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil -0,93 persen.
Baca Juga: JABAR Bebaskan Pajak Tahun 2025 dan Biaya Mutasi bagi Kendaraan dari Luar Daerah
Komoditas penyumbang utama deflasi pada kelompok ini adalah tarif listrik. Kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,80 persen.
Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah cabai rawit. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,48 persen.
Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.
Sedangkan, inflasi year-to-date (ytd) Kota Bandung hingga Maret 2025 hanya 0,05 persen, menandakan secara kumulatif harga-harga relatif stabil sejak awal tahun, bahkan menjadi yang terendah kedua di antara 10 kabupaten/kota di Jawa Barat, hanya lebih tinggi dari Kabupaten Majalengka.
Baca Juga: Pemkot Bandung Optimalkan Destinasi Wisata Edukasi untuk Studi Tour
Adapun rincian komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi bulan Maret 2025 secara bulanan antara lain:
- Bawang merah (andil 0,07 persen)
- Angkutan antar kota (0,07 persen)
- Bawang putih dan cabai rawit (masing-masing 0,04 persen)
- Tarif listrik (-0,01 persen, menyumbang deflasi)
- Angkutan udara dan biskuit (masing-masing -0,01 persen)
Kota Bandung menempati peringkat kelima tertinggi inflasi bulanan (mtm) di Jawa Barat, di bawah Kota Cirebon, Kabupaten Subang, Kota Depok, dan Kabupaten Bandung.
Namun untuk inflasi tahunan (yoy), Bandung berada di posisi keempat terendah, menandakan tekanan harga masih relatif terkendali dalam jangka panjang.
BPS Kota Bandung memperkirakan tekanan inflasi masih akan berlangsung pada April 2025, seiring dengan meningkatnya permintaan menjelang Hari Raya Idulfitri, terutama pada komoditas pangan dan transportasi.