- Pemerintahan
- 12 Apr 2025
BERITAINSPIRATIF.COM - Titiek Puspa meninggal dunia pada pukul 16.25 WIB. Kamis (10/4/2025), Beliau meninggal dunia pada usia 87 tahun di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Titiek Puspa dimakamkan siang ini di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025)
Selain dihadiri Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming, Presiden Republik RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengantarkan kepergian musisi legendaris tersebut.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang jasa penyanyi senior Titiek Puspa yang telah berkarya sejak era Presiden Soekarno.
SBY mengatakan, Titiek selalu menyertai seni di Indonesia selama perjalanan dari era Presiden Soekarno hingga Prabowo Subianto.
"Mulai dari era Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, sewaktu saya, Presiden Jokowi, dan Presiden Prabowo," tutur SBY, usai melayat di rumah duka Titiek Puspa, di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).
Baca Juga: JABAR Bebaskan Pajak Tahun 2025 dan Biaya Mutasi bagi Kendaraan dari Luar Daerah
SBY mengenang kebersamaannya dengan Titiek selama ia menjabat sebagai Presiden Indonesia.
"Selama 10 tahun saya memimpin Indonesia, dulu kerap sekali bersama-sama almarhumah dalam berbagai acara kebudayaan," tutur dia.
SBY menyebut, Titiek sebagai maestro, musisi, dan seniman lintas generasi dari masa ke masa.
"Boleh dikatakan beliau mengabadikan kehidupannya untuk dunia seni, budaya, bahkan sosial," kata dia.
Dilansir ANTARA Titiek Puspa dikenal lewat suara khas, dengan lirik penuh makna, serta karya yang lintas generasi.
perjalanan karier Titiek Puspa tidak hanya menyentuh ranah musik, tetapi juga teater dan dunia seni peran. Dari panggung Bintang Radio hingga panggung penghargaan bergengsi, jejaknya tak akan pernah lekang oleh waktu.
Karier menyanyi Titiek Puspa dimulai di Semarang setelah menjuarai Bintang Radio Jawa Tengah pada 1954. Awalnya, ia menyanyikan lagu-lagu karya musisi lain seperti Iskandar dan Mus Mualimin, sebelum mulai menulis lagu sendiri sejak 1963. Lagu-lagu seperti Tinggalkan, Aku, Asmara, dan Si Hitam memperkuat popularitasnya.
Selain menyanyi, dia juga aktif di seni peran dan menulis operet yang ditayangkan di TVRI seperti Bawang Merah Bawang Putih dan Kartini Manusiawi.
Baca Juga: Gubernur BI Lantik Pemimpin Satuan Kerja yang Baru, Ini Daftarnya!
Pada 1994, dia menerima BASF Award, dan pada 2008, dinobatkan oleh Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari “25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa.” Titiek Puspa pun dikenang sebagai ikon abadi dalam sejarah musik Tanah Air.
Titiek Puspa berhasil menjadi Juara Bintang Radio Jenis Hiburan Tingkat Jawa Tengah (1954)
Titiek Puspa mengawali kariernya dengan menjuarai ajang prestisius ini di usia muda.
Lalu meraih BASF Award ke-10 – Pengabdian Panjang di Dunia Musik (1994), Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya selama puluhan tahun dalam industri musik Indonesia.
Kemudian, The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa (2008), yang diakui oleh Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu legenda musik Tanah Air.
Baca Juga: PERTAMA: Timnas U-17 Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2025
5 Lagu Legendaris Titiek Puspa
1. Apanya Dong (1977)
Lagu ini jadi ikon karier Titiek Puspa. Dengan irama yang ceria dan lirik penuh sindiran cerdas, Apanya Dong menyuarakan kritik sosial terhadap gaya hidup konsumtif masyarakat. Tak heran, lagu ini begitu melekat di benak generasi 70-an.
2. Marilah Kemari (1978)
Lewat lagu ini, Titiek mengajak pendengarnya untuk tetap semangat dan optimis. Nada riang dan lirik yang komunikatif menjadikan lagu ini favorit banyak orang dan memperkuat citranya sebagai penyanyi pop yang membumi.
3. Bing (1972)
Diciptakan sebagai penghormatan untuk sahabatnya, Bing Slamet, lagu ini menyentuh banyak hati. Balada ini menggambarkan kesedihan dan kehilangan dengan penghayatan yang begitu mendalam.
4. Kupu-Kupu Malam (1977)
Salah satu karya paling berani dan menyentuh dari Titiek. Ia mengangkat tema sosial tentang kehidupan pekerja seks dengan sudut pandang yang manusiawi dan penuh empati, sesuatu yang jarang disentuh oleh musisi kala itu.
5. Jatuh Cinta (1980)
Menampilkan sisi ringan dan bahagia dari cinta, lagu ini cocok menemani masa muda yang penuh warna. Irama yang catchy membuatnya cepat melekat di telinga dan hati para pendengarnya.
Dengan dedikasi yang tulus dan karya-karya yang abadi, Titiek Puspa telah meninggalkan warisan besar bagi generasi penerus. Lagu-lagunya tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga cerminan zaman, kritik sosial, dan ungkapan kasih yang mendalam.