- Haji dan Umroh
- 20 Apr 2025
BERITAINSPIRATIF.COM - Kementerian Agama raih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas terselenggaranya kegiatan monumental Bimbingan Manasik Haji secara Nasional yang diikuti oleh 1.500 peserta secara langsung (offline) di Jakarta, dan 141.139 peserta secara daring (online) dari seluruh penjuru Tanah Air.
Angka ini menjadi bukti kuat bahwa antusiasme dan komitmen dalam pembinaan jemaah haji semakin meningkat dari tahun ke tahun, terutama menjelang penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Bimbingan Manasik Haji Nasional ini dilakukan secara hybrid dan luring berlokasi di Asrama Haji Pondok Gede yang diikuti pula secara daring lebih dari 500 titik lokasi di seluruh Indonesia.
Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sambutannya menegaskan pentingnya mengubah pendekatan bimbingan manasik haji agar tidak semata-mata fiqh-oriented, namun juga sarat dengan pemaknaan ruhani dan transformasi diri.
“Tidak semua yang maqbul itu mabrur, tapi semua yang mabrur pasti maqbul,” ujar beliau.
Ini menjadi pengingat bahwa ibadah haji yang diterima (maqbul) belum tentu membawa perubahan hidup yang sejati, sedangkan haji yang mabrur—yang menumbuhkan akhlak, ketulusan, dan kepekaan sosial—pasti diterima oleh Allah SWT.
Baca Juga: Kabar Gembira! Insentif bagi Ribuan Guru Ngaji di Kota Bandung Segera Cair
Baca Juga: Pemkot Bandung Ambil Langkah Tegas Premanisme, Wali Kota: Dilaporkan ke Polisi !
Dikatakan lebih lanjut, tahun ini menjadi istimewa karena pelaksanaan ibadah haji bertepatan dengan Haji Akbar—yakni wukuf di Arafah jatuh pada hari Jumat. Keutamaannya diyakini setara dengan 70 kali haji biasa, dan pada hari itu doa-doa diijabah, ampunan dilimpahkan, serta rahmat Allah turun tanpa batas.
“Gunakan momen Haji Akbar ini untuk memperbanyak doa, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga, bangsa, umat, dan seluruh manusia,” pesan Menag.
Mengutip hadits Qudsi dan Surat Al-Baqarah ayat 30, Nasaruddin Umar membingkai haji sebagai bagian dari misi kekhalifahan manusia dan dialog ilahi. Bahkan iblis pun berdialog dengan Allah saat menolak bersujud kepada Adam, merasa lebih mulia karena diciptakan dari api. Tapi Allah menunjukkan bahwa keagungan manusia bukan pada asalnya, melainkan pada kemampuannya bertobat dan kembali kepada Tuhan.
"Allah mencintai dialog. Setelah pulang haji, jangan takut berdialog dengan siapapun, karena itu adalah tradisi Tuhan," tegas Nasaruddin.
Ia juga mengangkat kisah Kakbah sebagai rumah pertaubatan pertama di bumi, yang dibangun di Bakkah. Kakbah merupakan replika dari Baitul Ma’mur, tempat para malaikat bertawaf di langit ketujuh. Ritual tawaf oleh jemaah haji sejatinya adalah gerakan spiritual yang meniru malaikat, menggugurkan dosa, dan menyatukan diri dengan poros ilahi.
“Hajar Aswad dulunya batu putih, berubah karena dosa manusia. Kini hanya tersisa tujuh butir seukuran kemiri karena pernah dicuri, namun maknanya tetap suci,” tambahnya.
Ia juga menyinggung pemikiran Ibnu Arabi dalam Futuhat al-Makkiyah bahwa pahala 100.000 kali lipat tak hanya di pelataran Kakbah, tapi mencakup seluruh wilayah Tanah Haram.
Dengan terselenggaranya bimbingan manasik haji nasional ini, diharapkan para calon jemaah haji Indonesia tidak hanya siap secara syar’i, tetapi juga mampu memaknai haji sebagai perjalanan transformasi diri menuju maqam tertinggi sebagai insan yang mabrur—terlebih dalam keberkahan tahun Haji Akbar yang penuh keutamaan dan rahmat ini.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Dirjen SDM Kesehatan Yuli Farianti, plt. Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Bob T. Ananta, Direktur Bina Haji Musta'in Ahmad, Sekretaris Ditjen PHU M. Arfi Hatim, Direktur Pengelolaan Biaya Operasional Haji Ramadhan Harisman, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nugraha Stiawan, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain dan para pejabat eselon II Kemenag dari seluruh Indonesia, tenaga ahli, staf khusus Kementerian Agama, serta seluruh jemaah haji Indonesia yang terhubung secara luring dan daring.