- Pendidikan
- 11 Jun 2025
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Wakil Wali Kota Bandung, Erwin meninjau lokasi penumpukan sampah di RT 06 RW 06, Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay, Selasa 10 Juni 2025.
Erwin mendorong penyelesaian berbagai tumpukan sampah liar yang ada di lingkungan masyarakat. Untuk mengantisipasi tumpukan sampah liar Lurah dan Camat wajib pantau wilayahnya.
Peninjauan dilakukan menanggapi laporan warga soal bau menyengat dan kondisi lingkungan yang terganggu akibat sampah yang menumpuk di lokasi tersebut.
“Warga sudah melapor karena sampah di sini sudah mengganggu kenyamanan,” ujar Erwin saat di lokasi.
Baca Juga: Pemerintah Salurkan Bantuan Subsidi Upah Mulai 5 Juni 2025, Ini Syarat dan Cara Ceknya!
Sebagai langkah awal, tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung langsung diterjunkan untuk mengangkut sampah di titik tersebut.
“Solusi sementara ini adalah pengangkutan cepat. Tapi kita perlu penanganan lebih permanen agar masalah tidak berulang,” tambahnya.
Terkait akses ke lokasi yang sulit, Erwin menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDBM) untuk membangun jembatan kecil sementara atau saluran penghubung di belakang lokasi yang kerap dijadikan titik pembuangan.
Ia menyampaikan arahan untuk seluruh lurah dan camat agar aktif melaporkan lokasi penumpukan sampah yang belum tertangani.
“Kita harus tanggap. Penumpukan sampah ini merusak citra lingkungan dan kenyamanan masyarakat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Erwin juga menyampaikan sistem pengelolaan TPS saat hari-hari besar seperti Idulfitri dan Iduladha. Menurutnya, sistem pengosongan TPS sebelum hari libur terbukti efektif mencegah lonjakan sampah.
“Kami juga menghimbau pengemasan sampah yang lebih rapi agar tidak tercecer,” ujarnya.
Baca Juga: DEFEND ID: Wujudkan Sinergi Nasional di Ajang INDO DEFENCE 2024 EXPO & FORUM
Terkait strategi umum penanganan sampah, Pemkot Bandung menerapkan tiga tahap utama: penanganan awal (pemusnahan langsung), pemulihan lingkungan bekas TPS, dan penormalan agar lokasi tidak digunakan kembali sebagai TPS liar.
Saat ini, sebanyak 136 titik kumpul sampah telah tercatat untuk ditangani secara bertahap.
Erwin juga menyampaikan, saat ini sudah beroperasi tujuh unit insinerator di berbagai titik kota. Targetnya, hingga 30 insinerator aktif agar masalah sampah bisa diselesaikan lebih menyeluruh.
“Penggunaan insinerator jadi salah satu solusi utama karena kuota ke TPA Sarimukti sangat terbatas,” jelasnya.
Dari total sampah Kota Bandung sebanyak 1.496 ton per hari, hanya sekitar 1.000 ton yang bisa dikirim ke TPA. Dengan hanya 140 ritase per hari, kelebihan volume menyebabkan penumpukan terutama di wilayah Gedebage.
“Ini jadi perhatian serius kami. Maka pengelolaan sampah di tingkat lokal harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari solusi jangka panjang, Pemkot Bandung terus memperluas cakupan program Kawasan Bebas Sampah (KBS).
Targetnya, hingga 700 RW bisa masuk ke dalam program ini. Ia mendorong RW yang akan mendapat bantuan senilai Rp200 juta dari program Prakarsa (program yang menggantikan skema dana PIPPK) digunakan untuk pengelolaan sampah.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
-Daftar 10 Pemain Bintang yang Dilepas Persib Bandung, Terakhir Edo dan Striker Kastaneer