Terlambat Boarding, Chauhan Lolos dari Kecelakaan Maut Pesawat Air India

Bhoomi Chauhan, calon penumpang Air India 171 yang selamat dari kecelakaan Air India jatuh dan meledak di Ahmedabad pada Kamis (12/6/2025) © DOK BHOOMI CHAUHAN via BBC


BERITAINSPIRATIF.COM - Peristiwa jatuhnya pesawat Air India yang terjadi di wilayah Meghaninagar, Ahmedabad, India, Kamis (12/6), terjadi beberapa saat pesawat lepas landas terbang dari Ahmedabad menuju London, Inggris. Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu dilaporkan jatuh tidak jauh dari Bandara Internasional Ahmedabad.

Air India mengungkapkan, dari 242 orang penumpang yang ada dalam pesawat tersebut tewas, dan hanya satu orang yang dilaporkan selamat yakni Vishwash Kumar Ramesh.

Sementara korban tewas di Darat dilaporkan sementara mencapai 38 orang karena pesawat menabrak bangunan asrama BJ Medical College.

Selain korban selamat satu orang penumpang atas nama Vishwash Kumar Ramesh, ada juga seorang penumpang yakni mahasiswi India yang lolos dari maut yang menewaskan 242 penumpang karena ia terlambat naik pesawat Air India tujuan London Gatwick, Inggris.

Penumpang terlambat naik pesawat tersebut adalah Bhoomi Chauhan (28), merupakan mahasiswa administrasi bisnis yang tinggal di Bristol, Inggris.

Ia bersama suaminya, semula dijadwalkan kembali ke Inggris dari liburannya di India barat menggunakan pesawat Air India 171 pada Kamis (12/6/2025) siang.

Namun, kemacetan lalu lintas di Ahmedabad membuat perjalanan mobilnya ke bandara tertunda. Akibatnya, ia tiba sekitar pukul 12.20 waktu setempat, atau 10 menit setelah proses boarding dimulai.

Sebuah kejadian yang tidak dikehendakinya ternyata justru menyelamatkan nyawa Bhoomi Chauhan (28), mahasiswi asal India yang kuliah di Bristol, Inggris.

Ia terlambat 10 menit untuk boarding pesawat Air India penerbangan AI171 ke London Gatwick itu justru luput dari tragedi maut, karena pesawat jatuh tak lama sesaat setelah lepas landas.

Baca Juga: Cerita Vishwash Kumar, Satu-Satunya Penumpang Selamat Kecelakaan Maut Pesawat Air India

Chauhan, yang sedang berlibur di wilayah barat India, seharusnya terbang kembali ke Inggris menggunakan pesawat Boeing 787 Dreamliner tersebut. Namun, kemacetan membuatnya tiba di Bandara Ahmedabad pukul 12.20 waktu setempat, 10 menit setelah proses boarding dimulai.

Staf maskapai Air India menolak membolehkannya naik karena aturan batas waktu check-in.

"Saya sangat kecewa dan marah pada sopir yang membawa saya. Saya bahkan memohon pada petugas agar diizinkan masuk karena hanya terlambat sedikit, tapi mereka tetap menolak," ujar Chauhan dalam wawancara dengan BBC Gujarat.

Perasaan frustasi itu berubah menjadi syukur ketika ia menerima telepon dari agen perjalanannya, memberitahukan bahwa pesawat yang seharusnya ia tumpangi jatuh menabrak sebuah asrama sekolah kedokteran.

Kecelakaan itu menewaskan seluruh 242 penumpang dan awak pesawat. Satu-satunya yang selamat adalah Vishwash Kumar Ramesh, warga Inggris yang terjebak di bagian ekor pesawat.

"Saya langsung terdiam. Rasanya seperti mukjizat. Andai saya berangkat sedikit lebih awal, mungkin saya ada di pesawat itu," katanya, masih terguncang.

Chauhan telah melakukan check-in online dan mendapatkan kursi nomor 36G di kelas ekonomi. Setelah ditolak boarding, ia sempat meninggalkan bandara untuk minum teh sambil berdiskusi dengan agen perjalanan tentang pengembalian tiket. Namun tak lama, kabar buruk itu datang.

Kecelakaan ini menjadi insiden pertama yang melibatkan pesawat Boeing 787 Dreamliner.

Investigasi masih dilakukan untuk menentukan penyebab pasti jatuhnya pesawat. Sementara itu, korban jiwa di darat juga dikhawatirkan bertambah, termasuk setidaknya lima mahasiswa kedokteran yang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Pemerintah Inggris melalui Kementerian Luar Negeri telah membuka saluran bantuan bagi warga negara Inggris yang membutuhkan informasi atau dukungan terkait musibah ini. Mereka dapat menghubungi nomor 020 7008 5000. Bagi Chauhan, peristiwa ini menjadi pengingat betapa takdir kadang bekerja dengan cara tak terduga.

"Saya sedih bagi para korban, tapi juga bersyukur masih diberi kesempatan hidup," ujarnya.

Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News 

(YI)

Baca Juga:

-Jalan Rusak, PJU Mati, hingga Kirmir Jebol di Kota Bandung Laporkan ke Nomor Ini!

-Catat! Warga yang Buang Sampah di Jalan Kota Bandung Bisa Dijerat Hukum

-Kota Bandung Diresmikan sebagai Ibu Kota Bangsa Asia dan Afrika

-Wow Kereen! Kota Bandung Miliki Destinasi Baru 'Lembur Katumbiri', Ini Daya Tariknya

-Tata Cara Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa dan Kelurahan

-Pemerintah Salurkan Bantuan Subsidi Upah Mulai 5 Juni 2025, Ini Syarat dan Cara Ceknya!

-13 Pemain Tinggalkan PERSIB BANDUNG Terakhir Sang Predator Top Skor David da Silva

Berita Terkait