- Olahraga
- 15 Jun 2025
BERITAINSPIRATIF.COM - Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) bekerja sama dengan Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB), Yayasan Batik Indonesia (YBI) serta komunitas Paguyuban Perajin dan Pengusaha Batik Cirebon (P3BC) telah melakukan peluncuran perdana Kampung Batik AI (Artificial Intelegence) atau kecerdasan buatan.
Launching Kampung Batik AI di Kabupaten Cirebon tersebut menjadi tonggak awal transformasi batik tradisional melalui pendekatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Tidak ketinggalan, Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB), Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), dan Yayasan Batik Indonesia (YBI) kembali berkolaborasi untuk meluncurkan Kampung Batik AI di Cigadung Kota Bandung beserta Pelatihan Batik AI.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan Pelatihan Batik AI serta Sosialisasi Industri Batik Hijau, yang menyasar regenerasi perajin batik muda dan penguatan narasi batik sebagai produk budaya sekaligus industri kreatif batik ramah lingkungan.
Baca Juga: PERDANA! Kampung Batik Gunakan Teknologi AI Hadir di CIREBON
Ketua Umum APPBI Komarudin Kudiya mengatakan dalam momentum ini, ketiga lembaga penggerak batik nasional tersebut berkomitmen menyatukan dua agenda strategis, yaitu pemanfaatan teknologi AI dalam pengembangan desain batik dan pengarusutamaan prinsip-prinsip industri hijau dalam proses produksinya.
"Kombinasi ini diharapkan mampu menumbuhkan minat generasi muda untuk menekuni dunia batik dengan pendekatan yang lebih sesuai zaman sekaligus memperkuat posisi batik Indonesia di mata dunia," ucap Komarudin, di Workshop Batik Komar, Jumat (13/6/2025).
Menurut Komarudin, kegiatan pelatihan Batik AI yang diselenggarakan dalam peresmian ini diperuntukkan bagi generasi muda yang memiliki ketertarikan pada seni, teknologi, dan budaya.
"Peserta akan dibekali pemahaman dasar tentang sejarah dan filosofi batik, dilanjutkan dengan sesi pengenalan platform AI yang telah dikembangkan secara etis dan profesional oleh komunitas batik. Setelah itu, peserta diajak untuk menggabungkan hasil eksplorasi AI dengan teknik membatik manual secara langsung," paparnya.
Baca Juga: Terlambat Boarding, Chauhan Lolos dari Kecelakaan Maut Pesawat Air India
Komarudin menyatakan bahwa AI berperan penting dalam menjembatani generasi muda dengan tradisi. Dengan pendekatan visual yang adaptif dan interaktif, AI membuat proses belajar desain batik menjadi lebih menarik dan relevan bagi generasi digital.
"Jangan ada kekhawatiran kalau dengan berkembangnya platform AI generatif akan menggusur peran aktifitas tukang gambar desain batik. Justru sebaliknya jika tukang gambar belajar dengan platform AI, maka akan menambah kreatifitasnya dalam pengembangan desain-desain batik yang baru," jelas Komarudin.
Komarudin memaparkan bahwa hasil visual yang diwujudkan dari platform AI generatif ini tidak semuanya persis dalam bentuk desain-desain batik tradisional yang ada, namun dengan kreatifitas yang dibangun oleh prompt batik designer AI atau visual batik stylist AI diharapkan akan banyak memunculkan desain-desain baru yang kedepannya akan bisa menjadi tren desain baru sekaligus dapat di dokumentasikan secara digital dengan lengkap.
"Platform AI tidak akan begitu mudah menggantikan posisi dari kriawan batik yang sesungguhnya, karena keterbatasan AI hanya sebatas mewujudkan gambar visual semata. Hilirisasinya dikuasai dan dimiliki oleh para kriyawan batik asli yang sesungguhnya," katanya.
Baca Juga: Cerita Vishwash Kumar, Satu-Satunya Penumpang Selamat Kecelakaan Maut Pesawat Air India
Prompter Batik Designer AI jelas Komarudin, sebaiknya tetap berkolaborasi dengan perajin atau komunitas batik lokal sebagai bentuk akuntabilitas sosial.
Keterlibatan mereka bukan hanya sebagai penjaga nilai estetika dan makna, tapi juga sebagai mitra strategis dalam menciptakan inovasi yang tetapberpijak pada etika.
"Sesuatu yang terpuji dan bagian dari etika ketika, prompt batik designer AI yang memanfaatkan sumber desain dan gagasannya mengambil dari motif-motif dasar batik tradisional dan di akhir dari karya visualnya dengan mencantumkan sumber ide atau asal dari idenya," pungkas Komarudin.
Sementara itu, pelatihan ini bertujuan membentuk perajin generasi baru yang tidak hanya kreatif tetapi juga adaptif terhadap teknologi. Mereka diharapkan menjadi jembatan antara kelestarian warisan budaya dan tuntutan pasar global yang terus berubah.
Para peserta juga diperkenalkan dengan konsep curation AI, yaitu proses kurasi motif oleh manusia terhadap output visual dari teknologi AI, untuk menjaga otentisitas, nilai estetika, dan narasi budaya dari setiap karya batik.
Peserta terdiri dari anggota Yayasan Batik Jawa Barat dari beberapa kota seperti Bandung, Sumedang, Cimahi dan Cianjur sebanyak 10 orang dan anggota Dekranasda Kota Bandung serta sebagian besar Mahasiswa/wi yang ada di kota Bandung
Seluruh peserta diberikan ilmu tentang bagaimana menggunakan AI Generatif serta kesempatan berlatih untuk membuat prompt. Untuk pelatihan ini device dan platform AI Generatif disediakan oleh panitia Batik Komar.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
(YI)
Baca Juga:
-Jalan Rusak, PJU Mati, hingga Kirmir Jebol di Kota Bandung Laporkan ke Nomor Ini!
-Catat! Warga yang Buang Sampah di Jalan Kota Bandung Bisa Dijerat Hukum
-Kota Bandung Diresmikan sebagai Ibu Kota Bangsa Asia dan Afrika
-Wow Kereen! Kota Bandung Miliki Destinasi Baru 'Lembur Katumbiri', Ini Daya Tariknya
-Tata Cara Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa dan Kelurahan
-Pemerintah Salurkan Bantuan Subsidi Upah Mulai 5 Juni 2025, Ini Syarat dan Cara Ceknya!
-13 Pemain Tinggalkan PERSIB BANDUNG Terakhir Sang Predator Top Skor David da Silva