- Pemerintahan
- 21 Nov 2025
dok.IST.
Kota Bandung, Beritainspiratif.com - Pemkot Bandung mendorong 4 lokasi wisata yang ada di kelurahan Cisurupan Kota Bandung, dikelola dengan berbasis masyarakat secara terpadu, terintegrasi melalui Koperasi Merah Putih.
Empat kawasan yang dimaksud meliputi Wetland Cisurupan, Bukit Mbah Celeng, Bukit Mbah Garut, serta Lembah Tangga 100.
Hal tersebut terungkap saat Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memberikan arahan dalam kegiatan Siskamling Siaga Bencana ke-37 berlangsung di Kelurahan Cisurupan, Kamis 20 November 2025.
Farhan meminta agar semua lokasi tersebut dirangkum dalam satu skema besar yang terintegrasi.
“Kawasan yang saya maksud ini: Wetland Cisurupan, Bukit Mbah Celeng, Bukit Mbah Garut, dan Lembah Tangga 100. Semuanya disatukan, jadi bagian dari Koperasi Merah Putih,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Bandung Bulan Ini Akan Berikan Insentif Kepada 9.176 Guru Keagamaan
Baca Juga: OJK Buka Lowongan 2025 untuk PCAM 9 dan Multi Level Entry, Ini Syarat dan Kualifikasinya!
Dalam kesempatan itu, Farhan menjelaskan arti penting pengelolaan berbasis masyarakat agar kawasan wisata tidak jatuh ke pihak di luar komunitas setempat.
“Untuk kawasan wisata ini, tolong Lurah koordinasikan dengan Forum RW dan Koperasi Merah Putih. Jangan sampai nanti dikelola pihak luar. Susun konsep pengelolaannya,” kata Farhan.
Menurutnya, keberadaan koperasi dan struktur RW di kelurahan harus menjadi tulang punggung pengelolaan wisata sekaligus memastikan arah pengembangan wilayah tetap berada di tangan warga sendiri.
Untuk itu, Farhan menugaskan Lurah Cisurupan untuk memimpin koordinasi bersama Forum RW dan unsur pengelola lokal lainnya. Ia memberikan tenggat kepada kelurahan dan para pengurus RW untuk menyiapkan konsep menyeluruh.
“Nanti konsepnya dipresentasikan hari Senin. Kita lihat mana yang bisa kita jembatani dengan UPTD DSDABM supaya perawatannya jelas,” kata Farhan dalam arahannya.
Baca Juga: LIBUR NATARU: Pemerintah Beri Diskon hingga 30 Persen Tiket Angkutan Darat, Laut dan Udara
Selain soal pengelolaan wisata, dalam sesi dialog warga juga menyampaikan aspirasi mengenai rencana pemanfaatan Bukit Mbah Garut sebagai Sekolah Rakyat. Usulan tersebut disampaikan langsung kepada Farhan.
Menanggapi usulan tersebut, Farhan mengingatkan integrasi perlu dilakukan dari awal agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dan pengelolaan pada kemudian hari.
Melalui arahan ini, Farhan mengingatkan perlunya penguatan kapasitas masyarakat dalam mengelola aset wisata dan ruang terbuka yang dimiliki kelurahan.
Ia juga meminta seluruh pengurus wilayah menyampaikan konsep secara rinci dan terstruktur awal pekan depan sebagai dasar tindak lanjut pemerintah kota.
Selain membahas pengelolaan wisata, pertemuan ini juga menyinggung penguatan siskamling siaga bencana di wilayah Cisurupan. Warga dan perangkat kewilayahan membahas perlunya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, termasuk kesiapan jalur evakuasi, pembagian peran linmas dan RW, serta pendataan titik rawan.
Selain itu, penguatan pos ronda, komunikasi warga, dan mekanisme pelaporan cepat menjadi bagian dari upaya meningkatkan keamanan dan respons bencana di tingkat lingkungan.
Lihat Berita dan Artikel lainnya di: Google News
-Kini Urus SKCK Bisa Online, Tidak Perlu Antre/Datang ke Kantor Polisi, Begini Caranya!