Luar Biasa! Ketua RT di Sragen Diberikan Fasilitas Rumah Dinas

Rumah dinas Ketua RT 015 di Dukuh Parit, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Sragen, berdiri megah sebagai fasilitas yang diberikan warga setempat / (ANTARA FOTO/Tri Rahayu)


Beritainspiratif.com - Ketua RT dan RW merupakan ujung tombak yang paling vital di lingkungan masyarakat.

Menjadi Ketua RT (Rukun Tetangga) atau Ketua RW (Rukun Warga) memang berat, siap disalahkan dan harus siap menjadi pelayan masyarakat terutama di masa-masa pandemi Covid-19

Sebagai orang tua di lingkungannya, Ketua RT juga harus tanggap, adil, dan bertanggung jawab serta mampu mewujudkan keinginan warga yang bermacam-macam.

Sayang, dengan berbagai tugas dan tanggung jawab dan kerja Ketua RT/RW belum diimbangi dengan insentif/honor yang memadai apalagi fasilitas yang memadai masih jauh dari kenyataan yang ada

Baca Juga:

-Antapani Tengah Kelurahan Pertama yang Terapkan STBM di Kota Bandung

-Ketua RW Ini Berinovasi Ciptakan Aplikasi e-Ronda, Bisa Diunduh di Play Store

Namun tidak demikian dengan Ketua RT 015, Dukuh Parit, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen dia tergolong spesial. Betapa tidak, ketua RT 015 tersebut memperoleh fasilitas rumah dinas (rumdin) yang disediakan oleh warga satu RT sebagai bentuk apresiasi.

Dikutip dari Solopos.com Selasa (25/10/2022) Joko Suyono Ketua RT 015 mengungkapkan bahwa Rumah dinas tersebut memiliki luas bangunan 70 meter persegi di tanah seluas 195 meter persegi. Ini menjadi satu-satunya Ketua RT yang memperoleh rumah dinas di Kabupaten Sragen.

Rumah dinas Ketua RT 015 tersebut lokasinya berada di perbatasan RT 015 dengan RT lain. Rumah tersebut dibeli menggunakan kas RT senilai Rp150 juta pada Agustus 2022 lalu. Sempat ada pekerjaan rehab yang menghabiskan dana Rp60 juta agar rumah tersebut layak ditempati.

Lebih lanjut diungkapkan Ketua RT 015 Joko Suyono, saat ia tidak menggunakan rumdin tersebut.

“Rumah dinas itu memang diberikan warga sebagai fasilitas untuk ketua RT. Kebetulan saya tinggal bersebelahan dengan rumdin tersebut sehingga tidak saya gunakan untuk tempat tinggal,” ungkap Joko, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: SK Pengangkatan Ketua RT-RW di Wonogiri, Bisa Jadi Jaminan Kredit

Joko menyebutkan bahwa  fasilitas rumdin ini adalah sebagai bentuk apresiasi warga kepada ketua RT dan supaya menjadi motivasi bagi daerah lain untuk melakukan hal yang sama.

Saat ini Joko menjabat Ketua RT 015 di periode kedua, setelah menjabat periode pertama selama tiga tahun. Namun dengan adanya Peraturan Bupati yang baru, jabatan ketua RT kini diperpanjang menjadi lima tahun.

“Mintanya masyarakat itu jadi ketua RT terus. Kalau aturan di Perbup itu jabatan RT hanya dua periode tetapi semua itu tergantung keinginan warga. Pemilihan Ketua RT itu pada periode awal berlangsung seperti pemilihan kepala desa [pilkades]. Tetapi pada periode kedua itu tanpa pilihan, tetapi warga langsung menunjuk saya lagi,” lanjut Joko.

Baca Juga:

-Penguatan Lembaga: FK KIM Kota Bandung Gelar Sosialisasi di 6 Kecamatan

-Kemenkes Umumkan Daftar 156 Obat Sirop Aman dan Boleh Diresepkan

-Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja Jalur PKWT 2022, Ini Formasinya

Sumber Pembiayaan Rumah Dinas

RT 015 Dukuh Parit yang dihuni oleh 78 keluarga, rata-rata memiliki pekerjaan sebagai petani dan buruh tani, selain ada juga yang bekerja serabutan.

Joko mengungkapkan bahwa pembelian rumah dinas tersebut, dapat terlaksana berkat adanya kebersamaan dan guyub rukun antar warga.

Niat warga membeli rumdin itu muncul pada 2020. Sejak saat itu warga satu RT mulai menabung dari uang arisan dan uang retribusi air bersih. Penarikan retribusi itu caranya cukup dengan menyediakan kotak retribusi di pinggir jalan yang dilewati truk pengangkut air bersih.

Baca Juga: 90 Anggota Panwaslu Kecamatan Kota Bandung Dilantik, Ini Daftarnya!

“Hasilnya lumayan. Setiap dua pekan sekali uang retribusi diambil. Dalam 35 hari atau selapan hasilnya rata-rata sampai Rp6 juta. Kemudian untuk uang arisan, setiap orang arisan Rp15.000/bulan. Yang masuk kas RT Rp750.000-Rp1 juta. Nah, uang kas yang ditabung per bulan itu rata-rata Rp5 juta,” jelas Joko.

Kas RT 015 sebenarnya dananya cukup untuk membeli tanah dan bangunan senilai Rp150 juta itu. Tetapi untuk biaya rehabnya, ungkap Joko, warga bersepakat untuk pinjam uang ke bank Rp90 juta dengan angsuran Rp4,75 juta per bulan dan ditargetkan dua tahun lunas. Dengan mengandalkan dana retribusi saja, terang dia, angsuran bank itu bisa tertutup semua.

Camat Kedawung, Endang Widayanti, mengapresiasi inisiatif warga RT 015 yang menyediakan fasilitas rumdin bagi ketua RT mereka. Dia salut dengan kekompakan warga satu RT tersebut dan semua kegiatan lingkungan berjalan baik.

(YI)

Baca Juga: 

-TONTON VIDEO-VIDEO BERITAINSPIRATIF   

Berita Terkait