- Ragam
- 24 Apr 2025
BERITAINSPIRATIF.COM - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menilai kebijakan one way jauh lebih efektif dalam mengatur arus mudik Lebaran 2025 dibandingkan pemberian diskon tarif tol.
Hal ini diungkapkan Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Aries Syahbudin, saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dalam paparannya, Aries mengungkapkan bahwa pemberian potongan tarif tol tidak cukup menarik minat pemudik untuk mengatur waktu perjalanan lebih awal.
Sebaliknya, rekayasa lalu lintas seperti one way justru berhasil mendorong lonjakan pergerakan kendaraan.
“Untuk diskon tarif tol ternyata tidak terlalu mengangkat minat masyarakat mengubah pola perjalanan. Tapi saat kita mulai memberlakukan one way lokal di tanggal 27 (Maret) dari KM 70 Cikampek sampai Palimanan, lalu ke Palikanci, pergerakan masyarakatnya luar biasa,” ujar Aries, Rabu 23 April 2025.
Baca Juga: Kota Bandung Diresmikan sebagai Ibu Kota Bangsa Asia dan Afrika
Efektivitas sistem one way tak hanya terjadi saat arus mudik, tapi juga saat arus balik.
Diskon tarif tol yang kembali diberlakukan pada tanggal 2 hingga 4 April pun dinilai tidak berdampak signifikan terhadap volume kendaraan.
“Ini juga terjadi saat arus balik. Diskon tarif tol ternyata tidak terlalu menarik masyarakat,” tambahnya.
Aries juga mengungkapkan bahwa arus mudik tahun ini ke arah Sumatera berjalan lebih lancar tanpa perlu menerapkan delaying system di jalur menuju Pelabuhan Merak.
Dengan pengoperasian tiga pelabuhan—Merak, Ciwandan, dan BBJ—arus kendaraan dapat terdistribusi lebih merata.
“Manajemen arus ke Merak berbasis kapasitas, jadi kita atur betul agar kendaraan bisa tersalurkan ke tiga pelabuhan itu. Hasilnya, tidak terjadi kepadatan yang berarti,” katanya.
Baca Juga: Hati-Hati Jangan di KLIK! Ada Modus Penipuan Berkedok Pembuatan SIM Online Gratis
Namun begitu, Aries juga menyoroti kendala klasik yang tetap muncul di lapangan, seperti banyaknya pengemudi yang beristirahat di bahu jalan akibat rest area yang penuh.
Ia juga mencatat perbedaan mencolok antara karakter pemudik saat berangkat dan pulang.
Ketika mudik, semangat masih tinggi. Namun saat arus balik, kondisi kelelahan membuat pengendara cenderung mengabaikan keselamatan.
“Pada saat mudik semangat masyarakat masih tinggi. Tapi saat balik, masyarakat cenderung kelelahan, sehingga mereka banyak berhenti di pinggir jalan untuk beristirahat,” kata Aries.